27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INTERNATIONAL<br />

Terorisme adalah bahaya laten yang terus mengancam perdamaian dunia<br />

melalui berbagai pola serangan yang kerap tak terduga. Dalam kuartal<br />

pertama tahun 2016 ini, Paris, Jakarta, dan Brussel telah menjadi sasaran<br />

terorisme dalam bentuk dan skala yang berbeda. Langkah untuk menangkal<br />

terorisme harus dilakukan terus-menerus dalam berbagai skenario. Mulai<br />

dari tindakan pencegahan, penanaman nilai-nilai toleransi melalui berbagai<br />

jalur, baik itu pendidikan, sosial, kebudayaan maupun agama dan upaya<br />

atau program bersama dalam skala yang lebih luas.<br />

Bagi Indonesia, kerjasama menangkal terorisme merupakan tantangan<br />

untuk tampil di lini depan pemberantasan terorisme yang selama ini<br />

cukup efektif dilakukan pemerintah bersama rakyat. Dari sisi kultural<br />

Indonesia mewarisi kearifan lokal yang sarat dengan nilai-nilai pluralisme.<br />

Tantangannya adalah bagaimana agar nilai-nilai kearifan lokal ini mengakar<br />

dalam sistem demokrasi dan budaya masyarakat Indonesia.<br />

Upaya-upaya kerjasama di dunia akademik juga penting untuk turut<br />

berperan menangkal terorisme. Kajian-kajian akademik tentang terorisme<br />

bisa menjadi landasan untuk membuat berbagai program. Dalam konteks<br />

ini, Indonesia sejak 2015 sudah menjalin kerjasama dengan Belgia.<br />

Kementerian Agama dan Universitas Katolik Leuven (UKL) Belgia telah<br />

menandatangani MoU di bidang Studi Islam, pada 11 Maret 2015. Area<br />

kerjasama antara lain, pengiriman Profesor dan ahli di bidang Studi Islam,<br />

mengajar di program Master UKL, pertukaran ide dan pengalaman di<br />

bidang Studi Islam, dan juga riset bersama.<br />

Perwakilan Kementerian Agama RI, akademisi, dan masyarakat madani<br />

Indonesia juga kerap hadir sebagai pembicara dalam berbagai konferensi<br />

antara lain Islam and Europe: Politization and Integration bekerja sama<br />

dengan lembaga kajian Hans Seidel Stiftung. Lalu hadir juga di Seminar<br />

On Indonesia bertajuk Multiculturalism and Diversity: the Indonesian<br />

Story bekerja sama dengan kelompok politik terbesar di Parlemen Eropa,<br />

European People’s Party (EPP) di Brussel. Kedua program dilakukan pada<br />

tahun 2013 sebagai bentuk upaya dan kerjasama akademik menangkal<br />

terorisme.<br />

433

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!