27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

REFORMASI BIROKRASI dan PERUNDANGAN<br />

Perda dan Bantuan Bagi<br />

Penyandang dISABIlitas<br />

Upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sedang<br />

berlangsung di sejumlah pemerintah daerah melalui berbagai<br />

cara dan dinamika. Pada tataran yuridis formal, langkah awal<br />

untuk pemenuhan hak asasi penyandang disabilitas harus dimulai dari<br />

adanya Peraturan Daerah (Perda) yang menjamin pemenuhan hak asasi<br />

penyandang disabilitas. Secara formal Indonesia sudah memiliki sejumlah<br />

peraturan terkait hak-hak penyandang disabilitas. Mulai dari UU No. 6<br />

Tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial, UU No. 4 Tahun<br />

1997 tentang Penyandang Cacat sampai UU No. 19 Tahun 2011 tentang Hak<br />

Penyandang Disabilitas sebagai ratifikasi Konvensi PBB mengenai Hak<br />

Penyandang Disabilitas (CRPD) yang disahkan DPR RI November 2011.<br />

Ini masih ditambah berbagai perundangan dan peraturan lain yang terkait,<br />

seperti UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan UU<br />

No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Di<br />

bidang pendidikan, ada UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan<br />

Nasional dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Dengan adanya semua<br />

undang-undang tersebut di atas, Perda disabilitas hanya membutuhkan<br />

perintah dari semua kepala pemerintahan daerah di 33 provinsi untuk<br />

diwujudkan. Proses penyusunan Perda Disabilitas Daerah Istimewa<br />

Yogyakarta adalah salah satu contoh pembelajaran yang menarik.<br />

Perda disabilitas DIY adalah sebuah fenomena yang memperlihatkan<br />

bagaimana beragam unsur masyarakat berhasil menyatukan satu semangat<br />

kebersamaan dalam memperjuangkan hak penyandang disabilitas. Perda<br />

disabilitas DIY no 11 tahun 2012 proses penyusunannya melibatkan<br />

organisasi disabilitas, instansi pemerintah, dan akademisi. Akademisi yang<br />

terlibat dari UIN Sunan Kalijaga bertugas melakukan penyusunan draft<br />

akademik. Sementara SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terdiri dari<br />

Dinas Sosial sebagai leading sector, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan,<br />

Dinas Pekerjaan Umum (PU), Biro Hukum Pemda dan Dinas Jaminan<br />

Kesehatan Sosial (Jamkesos).<br />

134

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!