27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SAMBUTAN<br />

Keadaan ekonomi global yang melemah pada awal-awal<br />

Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla, yang dilantik pada 20<br />

Oktober 2014, harus diakui sangat memengaruhi keadaaan<br />

sosial, politik dan ekonomi nasional yang tidak mudah. Ekonomi Indonesia<br />

yang selama 10 tahun terakhir bertumpu pada ekspor komoditas sangat<br />

terpukul dengan kondisi tersebut, sementara sektor manufaktur yang<br />

tumbuh pada pertengahan tahun 1980-an telah mengalami kemunduran<br />

yang cukup dalam karena tidak bisa berkompetisi dengan negara-negara<br />

tetangga oleh biaya logistik yang sangat tinggi dan berbagai regulasi yang<br />

menghambat kemudahan berusaha.<br />

Nawacita sebagai sebuah visi pembangunan pemerintahan baru<br />

mengalami tantangan yang luar biasa dalam menghadapi keadaan<br />

ekonomi yang sulit itu. Secara bersamaan pemerintahan baru ini juga<br />

membutuhkan konsolidasi politik dan birokrasi. Karena itu tahun 2015<br />

adalah tahun penting untuk meletakkan fondasi pemerintahan baru.<br />

Meletakkan fondasi di awal pemerintahan bukan pekerjaan mudah<br />

karena APBN 2015 di desain oleh pemerintahan lama, sehingga memiliki<br />

keterbatasan fiskal. Karena itu, beberapa kebijakan kunci harus dilakukan<br />

diantaranya memangkas subsidi BBM yang memiliki anggaran cukup<br />

besar namun tidak efisien dan tidak produktif, dan mengalihkannya<br />

untuk pembangunan infrastruktur dan program-program kesejahteraan<br />

sosial lainnya. Dengan demikian pemerintah baru ini memiliki sedikit<br />

ruang fiskal dalam APBN 2015, dan dapat mendorong pembangunan<br />

yang lebih produktif sebagai fondasi melangkah mewujudkan Nawacita.<br />

Untuk mengejar ketertinggalan pembangunan, ada tiga program prioritas<br />

pemerintahan, yaitu (1) pembangunan infrastruktur; (2) deregulasi dan<br />

debirokratisasi perizinan usaha dan pelayanan umum; (3) pembangunan<br />

sumberdaya manusia. Untuk menggerakkan pembangunan secara fokus,<br />

terarah dan efisien. Secara paralel, Presiden Jokowi juga memperkenalkan<br />

viii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!