sentrIs

PENDIDIKAN
Dalam prespektif yang lebih luas, olahraga
adalah sarana untuk menyehatkan badan dan
jiwa. Mens sana in corpore sano, dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa sehat.
Selain bulutangkis, prestasi olahraga lain harus didorong agar bisa bersaing
di tingkat internasional. Hasil yang diraih di tingkat Asia atau dunia menjadi
kampanye positif Indonesia. Untuk mencapainya tentu dibutuhkan usaha
keras. Penemuan bakat, program pelatihan sejak usia dini, pembinaan
berkelanjutan, dan kompetisi berjenjang adalah jalan yang harus dilalui.
Tak ada rumus instan. Bakat saja bukan jaminan. Cabang bulutangkis bisa
menjadi contoh, bahwa pembinaan tanpa putus, bisa menghasilkan pemain
yang berprestasi di tingkat dunia.
Torehan prestasi Rudy Hartono menjadi juara All England 8 kali berturutturut,
Susi Susanti dan Alan Budikusuma yang menyandingkan gelar
tunggal putra dan putri di kejuaraan multi cabang Olimpiade menjadi
inspirasi bagi setiap atlet. Dalam prespektif yang lebih luas, olahraga adalah
sarana untuk menyehatkan badan dan jiwa. Mens sana in corpore sano,
dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa sehat. Dengan kata lain semakin
banyak manusia Indonesia gemar berolahraga maka akan bertambah orang
yang sehat. Sehingga biaya pengobatan bisa dialokasikan pada hal-hal yang
lebih perlu. Mereka yang sehat juga lebih produktif dan mampu bersaing
di bidang apapun. Singkat kata, masyarakat yang gemar berolahraga punya
sumbangan besar dalam kemajuan bangsa.
Melalui olahraga pula berbagai sekat perbedaan bisa dipersatukan. Kita
bisa mengambil contoh bagaimana antusiasme masyarakat ketika pemain
bulutangkis Indonesia bertanding di partai final All England. Atau tim
nasional sepakbola kita berlaga di Sea Games, nyaris semua mata tertuju
di depan televisi, menyimak dengan saksama. Perbedaan pandangan
politik, agama, suku, ras langsung melebur. Kita bersatu mendukung
penuh pahlawan-pahlawan olahraga yang tengah bertanding di arena
tersebut untuk kejayaan Indonesia.
370