27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PENDIDIKAN<br />

Merevolusi Mental<br />

di Hari Pendidikan<br />

Nasional<br />

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah menjadi tempat ideal bagi<br />

persemaian bibit-bibit kejujuran dan pembentukan karakter para<br />

siswanya. Bentuklah besi ketika masih panas. Di hari Pendidikan<br />

Nasional, 2 Mei 2016 ini, ungkapan tersebut layak diangkat kembali. Seperti<br />

halnya besi, siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah ibarat besi<br />

yang mudah dibentuk. Mereka muda dan belum tercemar oleh perilaku<br />

buruk lingkungan sekitar sehingga masih mudah diarahkan.<br />

Namun, ada satu hal yang menjadi keprihatinan. Soal kejujuran! Harus<br />

diakui, tingkat kejujuran di kalangan pelajar mulai dari siswa sekolah<br />

dasar, menengah, bahkan mahasiswa mengalami kemerosotan. Menyontek,<br />

meng-copy paste tulisan orang lain menjadi hal biasa. Tujuannya<br />

mendapatkan nilai tinggi dengan cara instan.<br />

Pendidikan sekolah akhirnya direduksi sebatas pencapaian nilai tinggi,<br />

tanpa mengindahkan proses. Sebuah cara yang bertentangan dengan<br />

nilai-nilai pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, pelopor<br />

pendidikan untuk kaum pribumi Indonesia.<br />

Sayangnya, dalam hal kejujuran, sebagian orang tua dan guru turut larut<br />

didalamnya, padahal mereka seharusnya berada di garda terdepan untuk<br />

memerangi ketidakjujuran.<br />

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan, saat<br />

ini masih banyak sekolah yang melakukan kecurangan dan ketidakjujuran<br />

terutama saat menghadapi ujian nasional (UN).<br />

332

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!