GABUNG2_test

dari anak-anak yang bersekolah di sekolah yang terpilih sebagai sampel. Total siswa yang
menjadi sampel adalah 480 responden (80 siswa tiap kecamatan yang meliputi 6 wilayah di kota
dan kabupaten Bandung). Siswa yang menjadi responden dari kajian ini adalah mereka yang
bersekolah di sekolah dasar umum (SD) dan sekolah dasar agama (MI) pada kelas 4 dan 5,
serta pada sekolah menengah pertama yang juga sekolah umum (SMP) serta sekolah agama
(MTs) yang sedang berada di kelas 8 dan 9.
Pertanyaan serta materi diskusi akan berfokus pada pengetahuan informan dan peserta
diskusi kunci, perilaku dan praktek keselamatan di jalan raya yang mereka implementasikan
sendiri serta terhadap anak/siswa/anggota masyarakat lainnya. Terhadap informan kunci dari
institusi pemerintahan daerah, pedoman yang diberikan berfokus pada kebijakan dan peranan
pemerintah daerah pada isu keselamatan di jalan raya. Total jumlah responden pada wawancara
mendalam adalah 60 orang informan (12 orang tua siswa dari siswa SMP/MTs, 20 guru/kepala
sekolah, 8 polisi lalu lintas, 8 anggota komunitas motor/ojek lokal, dan 12 informan dari
berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), yang terdiri dari: 2 orang dari Dinas
Perhubungan, 2 orang dari Dinas Pendidikan, 2 orang dari Dinas Pekerjaan Umum, 2 orang
dari Dinas Kesehatan, 2 orang dari petugas gawat darurat rumah sakit lokal, dan 2 orang dari
Organda.
Diskusi kelompok terpusat (FGDs) dari studi ini dilakukan untuk mengumpulkan
informasi dari siswa dan orang tua murid SD/MI. Total jumlah partisipan diskusi kelompok
terfokus adalah 6 FGD (4 FGD pada anak dan 2 FGD pada orang tua murid SD/MI). Selain itu,
untuk merepresentasikan semua kemungkinan kasus, kuesioner dan pedoman diskusi
menggunakan ilustrasi visual atau studi kasus yang menggambarkan beberapa
kejadian/kebiasaan berperilaku keselamatan dari keseharian anak dan orang tua.
Hasil dari studi ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah mengenai
pengetahuan anak-anak terhadap keselamatan di jalan raya dan kedua adalah mengenai perilaku
dan praktek mereka mengenai keselamatan di jalan raya. Bagian terakhir menjelaskan temuan
mengenai kebijakan keselamatan dan penegakan peraturan dari berbagai pemangku
kepentingan, komunitas, orang tua, dan guru.
1. Pengetahuan atasKeselamatan di Jalan Raya
Dalam hal pengetahuan reponden mengenai pengertian dari rambu-rambu lalulintas, 4
dari 5 orang anak telah mengetahui paling tidak definisi dari 3 (tiga) rambu lalu lintas di gambar
yang disediakan. Selanjutnya, hasil survei menunjukkan bahwa hampir semua responden
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 37