GABUNG2_test

Dalam RUNK disebutkan peranan masing-masing dinas dalam mendukung keselamatan
di jalan, yaitu :
1. Dinas Perhubungan bertugas menyediakan sarana transportasi yang
handal dan terpadu,
2. Dinas Bina Marga bertugas menyediakan sarana prasarana jalan yang
baik,
3. Kepolisian bertugas mengawasi pengemudi,
4. Dan Dinas Kesehatan/rumah sakit menangani pasca kecelakaan.
Menurut informasi di lapangan, Dinas Kesehatan berupaya menangani kecelakaan, dan
ditangani oleh Bagian Penyakit Tidak Menular. Pada prinsipnya pelayanan kesehatan
itu memiliki empat prinsip yaitu, promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam
promotif itu diadakan penyuluhan-penyuluhan, memang belum ada penyuluhan yang
berkaitan langsung dengan pencegahan kecelakaan, tapi bisa disisipkan dalam program
UKS di sekolah-sekolah, tentang penanganan pasca kecelakaan, sehingga setiap anak di
sekolah bisa sedini mungkin menangani korban kecelakaan yang mungkin terjadi di
sekitar sekolahnya terlebih dahulu. Begitu yang dikatakan oleh salah satu staf Dinkes
di bawah ini :
…”pelayanan kesehatan itu punya empat prinsip ya, promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Kalo dalam promotif itu diadakan penyuluhan penyuluhan. Broadcast. Jadi
kita ke radio. Kita punya program talk show di radio. Apa kita langsung ke masyarakat
melalui puskesmas. Banyak petugas kita, petugas promkes di puskesmas. Kalo preventif
itu pencegahan sama. Prosesnya dalah menyadarkan memberikan kesadaran,
pengetahuan, kemampuan masyarakat untuk bisa lebih aman. Kalo anak sekolah kita
punya program UKS. Di UKS itu jug ada penyuluhan penyuluhan semacam itu. Bahkan
polisi juga boleh masuk ke dalam program UKS tersebut”….(Dinkes Kota)
Dinas Pendidikan berperan dalam menciptakan perencanaan sekolah yang dekat dengan
lingkungan anak, dalam artian sekolah mendekati anak. Hal ini dimaksudkan agar siswa
(khususnya SD) tidak jauh-jauh melakukan perjalanan ke sekolah, sehingga bisa
terhindar dari kemacetan, dan resiko kecelakaan di jalan. Di Kota Bandung sendiri
sudah ada system pengrayonan sekolah, sehingga setiap siswa tidak bisa memilih
sekolah lintas rayon, yang resikonya tentu lebih jauh dari rumah, ujung-ujungnya bisa
menghindari kemacetan dan kecelakaan di jalan. Hal ini sesuai dengan pendapat salah
satu staf dinas pendidikan di bawah ini
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 208