GABUNG2_test

“… dari kepolisian kami sudah bekerja sama dan kami sudah
meminta pengadaan seperti zebra cross dan meminta polisi
untuk selalu standby di tempat penyeberangan jalan terutama
pada saat pagi hari dan pada saat pulang sekolah yah..”
(Bp. B, Informan, Guru SMP, Kabupaten Bandung)
Untuk pengetahuan mengenai tindakan yang perlu dilakukan sebelum
menyeberang jalan, terdapat 225 orang anak (46,7%) selalu menengok ke kanan dan ke
kiri, 56 orang (11,62%) yang melambaikan tangan sebelum menyebrang jalan, 59 orang
(12,24%) anak yang menengok ke kanan kiri sambil melambaikan tangan, 29 orang
(6,02%) anak yang menengok kanan kiri sambil menunggu jalanan kosong sebelum
menyebrang jalan, serta masih terdapat anak yang berupaya mencari orang lain sebelum
menyebrang jalan meskipun dalam jumlah kecil (3 orang).
“Saya biasanya menyebrang seperti
gambar A (menyebrang di jalan lurus) tapi
pernah juga nyebrang di tikungan kalau
buru-buru. kalau tidak ada zebra cross
saya mengangkat tangan...” (A, Laki-Laki,
peserta FGD anak, Kab. Bandung)
Pusat Informasi Nasional untuk jalur aman bagi pejalan kaki, pengendara
sepeda, dan perjalanan menuju sekolah membuat publikasi tentang penduan untuk
menyebrang jalan raya pada tahun sekitar tahun 2013. Dalam panduan tersebut
dijelaskan bahwa pemandu menyebrang jalan raya dapat menjadi solusi alternatif untuk
memastikan keselamatan para pelajar saat menyebrang jalan raya. Keberadaan dari
orang dewasa yang menjadi pemandu menyebrang jalan raya bagi para pelajar dapat
menghidari rasa kekhawatiran dari orang tua pelajar saat anak mereka bersepeda atau
berjalan kaki menuju sekolah. Peranan utama dari orang dewasa yang menjadi pemandu
menyebrang jalan raya adalah untuk mengarahkan anak-anak untuk menyebrang jalan
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 91