17.05.2016 Views

GABUNG2_test

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

…”alat Pelindung Diri itu hak masing-masing pengojeg, kalo ada yang gak pake, itu<br />

haknya dia, tapi kalo saya selalu pake helm dan rompi ini,agar dikenali penumpang,<br />

soalnya lumayan kalo pake rompi ini,banyak yang mau naik, karena artinya ojeg<br />

resmi…ibu-ibu biasanya males dibonceng pake helm, biasanya deket ini, ribet kalo pake,<br />

kecuali kalo minta dianter ke kota, baru pake helm”…(Komunitas Kota)<br />

…”ngga pakai helm standar, vespa mah ngga cocok pake helm standar, cocoknya pake<br />

helm cetok itu”…(Komunitas Kab)<br />

Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa, dikalangan komunitas khususnya ojeg tidak<br />

mewajibkan penumpangnya untuk memakai helm, karena menurut penumpang, hal itu<br />

kurang praktis. Sementara untuk komunitas motor seperti vesva, masih beranggapan<br />

bahwa helm standar itu kurang cocok, kurang gaya, sehingga mereka lebih senang<br />

memakai helm cetok istilahnya. Tentu kedua hal di atas sangat bertentangan dengan<br />

keselamatan di jalan, mungkin perlu diadakan sosialisasi yang lebih intensif ke kalangan<br />

komunitas seperti ini.<br />

C. Perilaku Keselamatan di Jalan<br />

Kepemilikan SIM di kalangan komunitas cukup tinggi, hanya cara untuk mendapatkannya<br />

yang belum sesuai. Kebanyakan dari mereka mengaku mendapatkan SIM dengan jalan<br />

nembak atau tanpa <strong>test</strong> dulu, sehingga dikhawatirkan perilaku di jalan raya pun belum<br />

sesuai dengan peraturan yang ada. Beberapa pernyataan yang membuktikan hal<br />

tersebut dapat dilihat pada pernyataan di bawah ini :<br />

…”dulu saya dapet SIM juga nembak, karena gampang kalo dulu bikinnya, sekarang<br />

mah susah kalo mau bikin SIM, mesti <strong>test</strong> dulu”…(Komunitas Bandung)<br />

…”saya nitip dibuatkan sama temen yang kenal sama orang dalam kepolisian. Yah<br />

istilahnya nembak lah”...(Komunitas Kab)<br />

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa SIM itu memang wajib dimiliki, tapi<br />

caranya yang menurut mereka sangat susah didapat dan lama apabila mengikuti<br />

prosedur lah yang membuat sebagian informan menempuh jalan lain. Padahal prosedur<br />

yang ada itu tentunya untuk menguji pengemudi apakah sudah layak atau tidak<br />

mendapatkan SIM. Seringkali ada pengemudi yang sebetulnya buta warna, tetapi tetap<br />

bisa mendapatkan SIM dengan jalan nembak seperti itu, dapat dibayangkan, bagaimana<br />

sikap pengemudi itu pada saat lampu merah berwarna merah tanda stop, tapi dia tetap<br />

melajukan kendaraannya karena mengira itu warna hijau, akibatnya tentu fatal.<br />

D. Kebijakan yang Diterapkan Terkait Keselamatan di Jalan<br />

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 222

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!