17.05.2016 Views

GABUNG2_test

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

…”Kalau kecelakaan pernah sekitar tahun 2004 atau 2005. Itu terjadi kecelakaan yang tidak<br />

bisa di selesaikan, sampai lari ke yang brwajib, setelah itu kena pasal laka dan di kurung sampai<br />

1,5 tahun”...(Organda Kab)<br />

Kondisi mobil saat ini yang lebih canggih, tidak bisa dijadikan jaminan akan menekan<br />

angka kecelakaan di jalan, justru dengan kecanggihan mobil saat ini, memungkinkan<br />

pengemudi bisa melajukan mobil sekencang-kencangnya, hal itu bukan sesutau yang<br />

aneh lagi. Tak heran, bila dilihat di data kecelakaan tiap tahun, angka kecelakaan akibat<br />

kendaraan roda empat dari tahun-ke tahun semakin meningkat. Salah satunya karena<br />

factor kecanggihan mobil ini. Oleh karena itu, kesadaran pengemudi lah yang lebih<br />

penting, pengemudi yang mentaati peraturan, sopan dalam berkendara, tentu akan<br />

mengurangi angka kecelakaan di jalan.<br />

9. Wawancara Mendalam dengan Petugas Rumah Sakit<br />

A. Pengetahuan Tentang Keselamatan di Jalan<br />

Salah satu pengurus rumah sakit swasta di Kota Bandung, mengaku sudah mendengar<br />

istilah RUNK Jalan dan Inpres No. 4 Tahun 2013, tinggal pelaksanaannya saja yang<br />

belum benar saja, karena juklaknya itu sendiri sudah ada. Rumah Sakit menurut RUNK<br />

jalan adalah salah satu institusi yang merawat korban kecelakaan di jalan. Rumah sakit<br />

hanya berwenang memberikan pelayanan kepada pasien/penderita yang datang ke<br />

rumah sakit, tapi untuk pengawasan keselamatan di jalan, terutama buat anak, itu bukan<br />

lagi wewenang rumah sakit. Hal itu disampaikan oleh informan sebagai berikut :<br />

…”di jalan, jelas Rumah Sakit tidak bisa mengawasi sepenuhnya, mungkin ada institusi<br />

lainnya yang terkait dengan keselamatan anak di jalan. Nah, kalau rumah sakit, apabila<br />

terjadi kecelakaan di kelompok umur 7-12, 13-15, kita bisa memberikan pelayanan<br />

apabila si korban dirujuk ke Rumah Sakit. Tapi kalau terkait dengan keselamatan di<br />

jalan, Rumah Sakit tidak punya kewenangan itu. Jadi Rumah Sakit hanya terbatas di<br />

dalam pelayanan kesehatannya”…(RS Kab)<br />

Dari kutipan tadi dijelaskan bahwa pihak rumah sakit, hanya berwenang menangani<br />

pasien yang dirujuk ke rumah sakit, tetapi untuk keselamatan di jalan itu sendiri adalah<br />

tugas dan wewenang pihak lain seperti pihak kepolisian. Rumah sakit hanya berwenang<br />

melayani pasien yang datang, apabila si pasien tidak memiliki sanak keluarga, pihak<br />

rumah sakit bisa menghubungi Dinas Sosial setempat. Kerja sama ini sudah sering<br />

dilakukan, karena Dinas Sosial adalah pihak yang berwenang untuk menampung pasien<br />

yang sudah sembuh, tetapi tidak mempunyai sanak family, apabila pasien belum sembuh,<br />

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 228

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!