GABUNG2_test

oleh pelajar. Pemerintah, para guru, para orang tua, dan masyarakat, harus bekerja
sama dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi pengendara sepeda serta membuat
penggunaan sepeda menjadi terkenal di kalangan pelajar. Pemerintah harus seharusnya
menyediakan jalur khusus sepeda, area parkir sepeda yang luas di sekolah, dan
penyewaan pertalatan keselamatan bersepeda bagi mereka yang tidak memilikinya. Para
guru harus mendorong para muridnya untuk menggunakan sepeda melalui berbagai
upaya, seperti menjadi teladan penggunaan sepeda dengan menggunakan sepeda ke
sekolah, dan menciptakan satu atau dua hari seminggu untuk melakukan hari
penggunaan sepeda ke sekolah, dimana semua pihak di sekolah harus menggunakan
sepeda ke sekolah pada hari tersebut. Para orang tua dan komunitas harus membuat
kegiatan bersepeda menjadi lebih popular daripada penggunaan sepeda motor dengan
cara mendukung penggunaan sepeda dalam kegiatan komunitas tersebut.
Bila dilihat lebih mendalam mengenai kebiasaan terkait keamanan ketika
bersepeda, sebagian besar responden belum memiliki kesadaran yang baik (Tabel 23).
Diantara mereka yang pernah bersepeda, kurang dari 15 persen menggunakan helm
ketika bersepeda. Meskipun sebagian besar responden bersepeda dengan sepeda yang
memiliki rem, tetapi persentase yang memiliki perilaku kurang aman ketika bersepeda
di jalan cukup besar, seperti menggunakan kaki untuk mengerem, menyetir dengan satu
tangan dan bercanda ketika bersepeda. Secara umum, responden memiliki kesadaran
untuk masalah etika keamanan bersepeda di jalan, dimana 61 persen dari responden
memberi tanda ketika akan belok dengan cara melambaikan tangan.
Tabel 23 Distribusi Persentase Responden menurut Kebiasaan ketika Bersepeda di Jalan
Raya
Jumlah
Kebiasaan ketika bersepeda %
responden
Memakai helm 14 448
Sepeda memiliki rem 94 448
Mengerem dengan kaki 28 307
Melambaikan tangan sebelum belok 61 449
Menyetir satu tangan 36 448
Bersepeda sambil bercanda 42 449
Dari hasil survei, terlihat perbedaan sikap terkait dengan keselamatan ketika
bersepeda di jalan raya antara responden yang masih bersekolah di SD dan SMP.
Gambar 5.4 menunjukkan bahwa persentase pelajar SMP yang bersepeda sambil
bercanda, menyetir satu tangan lebih tinggi daripada pelajar SD, dan persentase mereka
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 129