GABUNG2_test

anyaknya pengguna kendaraan roda dua menyebabkan kecelakaan yang melibatkan
kendaraan ini sangat tinggi hingga 80 persen.
"Sepeda motor di jalan raya memang mendominasi sehingga kemungkinan
terjadinya kecelakaan motor sangat besar," ujar Sudirman di Gedung
Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (Sumber;
Kompas.com,31/7/2014).
Sebagian peserta FGD, mengaku pernah mengalami kecelakaan, ironisnya semua
kecelakaan terjadi saat memakai kendaraan roda dua, baik saat mudik, atau pun saat
beraktifitas rutin. Seperti diungkapkan dalam pernyataan berikut ini :
…”Iya sama pernah pas mau jalan-jalan ke Garut, sekeluarga berempat pake motor.
Anak saya dua yang satu di depan dan satu di tengah sama saya. Ada mobil di samping.
Stang mobil suami saya nyangkut di spion mobilnya, jatuh kita ber empat. Anak saya
yang perempuan sampe kakinya biru-biru bengkak-bengkak, sampe disuntik empat
kali...(FGD Kota)
Dari sini dapat disimpulkan bahwa kendaraan roda dua belum dirancang untuk
berkendara jarak jauh, apalagi dengan beban melebihi kapasitas. Oleh karena itu
pengendara motor sangat disarankan untuk beristirahat secara berkala, apabila sedang
melakukan perjalanan jauh seperti mudik. Sebenarnya khusus keperluan mudik,
pemerintah dan swasta sudah mencanangkan program mudik gratis, program ini, telah
dilakukan pemerintah selama lima tahun dengan memfasilitasi pemudik untuk pulang
kampung dengan menggunakan angkutan umum seperti kapal laut, kereta api, dan bus
agar lebih aman.
Demi menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya, diperlukan kesadaran
masyarakat untuk memperhatikan keselamatan diri dan bersama. Sudah sewajarnya
masyarakat agar patuh pada peraturan lalu lintas supaya tidak membahayakan pengguna
jalan lainnya.
3. Wawancara Mendalam dengan Orang Tua
Pengetahuan tentang keselamatan anak di jalan
Secara umum semua informan baik di kota maupun Kabupaten Bandung sudah
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan anak di jalan raya, baik itu
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 201