GABUNG2_test

Pengetahuan Anak Mengenai Pelajaran Keselamatan jalan (Road Safety)
Pelajaran atau pengetahuan mengenai keselamatan di jalan (road safety) pada anak sudah
seharusnya diberikan sejak dini, baik oleh orang tua sebagai penanggungjawab
keselamatan anak di rumah, oleh guru sebagai penanggung jawab keselamatan anak di
sekolah, maupun oleh pemerintah sebagai bentuk perlindungan negara terhadap
rakyatnya.
Pada umumnya materi atau pelajaran terkait cara menjaga keselamatan di jalan
raya di Indonesia masih terdapat pada kegiatan-kegiatan di luar jam dan kurikulum
sekolah (ekstrakurikuler). Belum banyak atau bahkan belum ada materi atau pelajaran
terkait cara menjaga keselamatan di jalan raya di yang masuk ke dalam kurikulum
pelajaran denga alokasi jam pelajaran tertentu. Adapun kegiatan ekstrakurikuler
tersebut biasanya berupa PKS/Patroli Keamanan Sekolah, Pramuka, Paskibra atau
Palang Merah Remaja (PMR). Hal ini sebagaimana tersirat dalam hasil wawancara
mendalam penelitian ini.
“Belum ada kurikulum sekolah terkait keselamatan di jalan
baik dari Dinas pendidikan atau Depag sendiri…” (Bp. CA,
informan, Guru MI, Kota Bandung)
Materi Pembelajaran Terkait Keselamatan di Jalan
Dari keseluruhan responden, 85,63% (411 orang) siswa pernah mendapatkan
pelajaran atau materi terkait keselamatan di jalan (road safety), namun masih terdapat
14,37% siswa yang belum pernah mendapatkan materi / pelajaran terkait road safety
sama sekali. Siswa SMP memiliki pengetahuan lebih besar akan hal ini dibanding siswa
SD. Hal ini mengindikasikan perlunya pemberian materi terkait keselamatan di jalan
pada anak sedari dini. Dari segi lokasi, responden di kota Bandung sedikit lebih besar
prosentasenya yang pernah mendapatkan materi terkait keselamatan di jalan
dibandingkan responden di kabupaten Bandung.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 101