GABUNG2_test

merupakan pelindung kepala kita saat kita berkendara sepeda motor. Sebenarnya ada
banyak manfaat helm yang dapat diperoleh oleh masyarakat namun kebanyakan
masyarakat enggan memakainya karena alasan kurang penting dan mengganggu
penampilan. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari menggunakan helm yaitu
melindungi kepala dari benturan, dan melindungi tatapan mata dari sinar atau debu,
sehingga mengurangi resiko kecelakaan. Helm juga dapat melindungi mata dari
percikan air hujan, tak heran apabila saat hujan, orang yang memakai helm akan lebih
nyaman, daripada yang tidak.
Memiliki SIM atau surat mengemudi merupakan syarat utama jika kita ingin
membawa kendaraan di jalan umum. Harga resmi pembuatan SIM tak semahal yang
dibayangkan, asal tak lewat calo. Akan tetapi, harga yang tertera itu belum termasuk
biaya asuransi dan test kesehatan, sehingga bagi sebagian kalangan tertentu yang
penghasilannya pas-pasan, masih terbilang mahal, apalagi bila lewat calo. Sebagian
peserta FGD mungkin karena merasa harganya cukup mahal, sehingga ada yang tidak
diperpanjang kembali bila sudah habis masa berlakunya. Mereka biasanya yang
memperoleh SIM awalnya dari nembak (tanpa test), sekarang bila disuruh test gak
berani, mau nembak lagi tidak ada duitnya, seperti diungkapkan dalam pernyataan
berikut ini :
…”SIM mah susah, suami saya tes berkali-kali ngga dapet, ya bayar wee laah”...(FGD Kota)
Contoh ekstrem lainnya ada seorang pengendara motor yang menganggap rugi
bila harus bayar SIM (nembak) yang tarifnya bisa Rp. 600.000,-(di Jakarta), lebih baik
berdamai saja dengan petugas di lapangan, toh selama 5 tahun di jalan, tidak mungkin
sampai 10 kali ia kena tilang, karena pengalamannya di jalan, sekali kena tilang karena
tidak punya SIM, tarifnya Rp. 50.000,-
Hal ini membuktikan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas belum maksimal,
masih ada anggapan bahwa semua peraturan itu adalah sesuatu yang memberatkan.
Pengalaman Kecelakaan
Dalam mudik tahun ini, masyarakat masih mempercayakan kendaraan roda dua
sebagai alat transportasi mereka menuju kampung halaman. Ketua Harian Posko
Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Sudirman Lambali mengatakan,
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 200