17.05.2016 Views

GABUNG2_test

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pengurus organda sudah melakukan sosialisasi terkait keselamatan di jalan, terutama<br />

kepada supir-supir angkot yang masih baru. Mereka mendapatkan semacam penyuluhan<br />

tentang tata tertib mengemudi, seperti tidak boleh ugal-ugalan saat mengemudi, tidak<br />

boleh melajukan kendaraan saat ada anak sekolah yang belum duduk di kursi<br />

penumpang saat naik atau pun turun, seperti diungkapkan dalam pernyataan berikut ini<br />

:<br />

o iya jadi cara membawa penumpang juga harus inilah, harus yang benerlah. Jangan kakinya<br />

belom naik, udah maju. Ga boleh itu… kita ngasih arahan arahan. Arahan bentuk ya ngobrol aja<br />

lah. Kan biasanya dia dianter temennya yang sudah jadi pengemudi disini. Ya ngasih arahan<br />

arahan untuk selalu sopanlah. Sopan itu dalam artian sportif di jalan itu ya semuanya lah(Organda<br />

Kota)<br />

Kalau pembinaan itu setiap rapat juga di lakukan pembinaan ya, seperti misal ada supir yang<br />

ugal-ugalan nah itu kan selalu di himbau kepada supir agar tidak ugal-ugalan ketika membawa<br />

penumpang itu kan demi keselamatan juga ya. Apalagi kalau sekarang ya di jalan itu banyak<br />

motor, ugal-ugalan sedikit saja bisa menyerempet motor dan bisa celaka. Pokoknya pengemudi<br />

jangan sampai ugal-ugalan karena kita cari penumpang. (Organda Kab)<br />

Pembinaan supir-supir angkutan umum biasanya berkoordinasi dengan pihak kepolisian,<br />

sifatnya berupa pengarahan-pengarahan, ada yang satu bulan sekali atau khusus untuk<br />

petugas yang ditunjuk untuk menaungi salah satu organda, bisa seminggu tiga kali dia<br />

berkunjung ke organda. Langkah ini cukup efektif untuk mengurangi tingkah supir-supir<br />

angkut yang ugal-ugalan, mungkin ke depannya perlu dituangkan dalam bentuk<br />

peraturan tertulis, lalu disimpan di Pos Organda, sehingga setiap supir angkut akan<br />

melihat dan mematuhinya.<br />

E. Pengalaman di Jalan<br />

Pengurus organda sendiri berdasarkan cerita saat indepth mengaku pernah menabrak<br />

orang saat mengemudi, apalagi pengemudinya. Hal ini mencerminkan bahwa angkutan<br />

umum memang rentan mengakibatkan kecelakaan di jalan selain sepeda motor. Dari<br />

beberapa informan yang ditemui, ternyata semuanya mengaku pernah mengalami<br />

kecelakaan di jalan, seperti diungkapkan dalam pernyataan berikut ini :<br />

…”oh nggalah. Paling juga rem blong.kan dulu mobilnya masih ini, 15-20 tahu ke belakang ma<br />

ga cakram kaek sekarang. Jadi masih dobong lah. kadang-kadang si karetnya tuh pecah (remnya<br />

ngejeblos). Jadinya nabrak ke mobil yang di depan. Saya gak kenapa-napa ya ganti rugi aja. Tapi<br />

sekarang mah mobilnya udah canggih canggih jadi remnya dah cakram jadi untuk tingkat<br />

keselamatan hya. Mungkin kan si pembuat mobil juga makin kesini kan harus safety, makin<br />

canggih. Rem tangan jalan. Kan kalo dulu ma suka seadanya lah. Nah kebetulan mobilnya mah<br />

mobil truk jadi cuman kena spionnya sedikit. Kitanya mah yang ringsek”... (Organda Kota)<br />

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 227

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!