GABUNG2_test

10 siswa yang menjawab bahwa mereka mendapatkan materi dari kegiatan
ekstrakurikuler seperti PKS—Patroli Keamanan Sekolah, Pramuka, dan
Paskibra.
Kesimpulan Berkaitan dengan Sikap dan
perilaku tentang keselamatan berlalu lintas
Sebagian besar anak-anak di Bandung berjalan kaki ke sekolah (57.7 persen).
Namun terdapat 22 persen dari responden yang pergi ke sekolah menggunakan
sepeda motor.
Hampir seluruh responden (98.5 persen) selalu menengok ke kanan dan ke kiri
serta mengangkat tangan ketika menyeberang jalan (84 persen).
Hampir 60 persen dari responden menyebutkan bahwa mereka menyeberang
jalan di sembarang tempat.
Hanya 8 persen menggunakan helm saat bersepeda, dan 5 persen yang
menggunakan alas kaki tertutup.
43.5 persen (208 orang) dari responden pernah mengendarai sepeda motor.
Seluruh anak-anak tersebut tidak ada yang memiliki SIM C karena mereka masih
dibawah umur minimum yang diperbolehkan.
69% responden yang di SMP menyatakan pernah mengendarai sepeda motor.
Sementara itu, terdapat 18% responden yang di SD menyatakan pernah sepeda
motor.
81% responden yang pernah naik motor menyatakan bahwa orang tua mereka
mengizinkan mereka untuk mengendarai motor ketika pergi ke sekolah.
Menurut jenjang sekolah, 84% responden yang di SMP menyatakan diizinkan
oleh orang tua, sedangkan bagi yang masih sekolah di SD 68% (7 dari 10)
menyatakan diizinkan mengendarai motor ke sekolah. Rata-rata umur pertama
kali diizinkan mengendarai motor oleh orang tua adalah 12 tahun, dengan umur
terendah 8 tahun dan paling tua 17 tahun.
Untuk responden di Kota Bandung yang pernah mengendarai motor, 75%
diizinkan naik motor oleh orang tuanya pada rentang usia 10-14 tahun.
Sementara di kabupaten Bandung, persentasenya lebih besar yaitu 86%.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 180