GABUNG2_test

…”pada saat sebelum perbaikan jalan angka kecelakaan tinggi yang diakibatkan
buruknya jalan. Pada bulan februari itu dia kelindes truk, belakangnya lolos dia terperosok
di tengah badan truk kegiles ban belakang karena dia menghindari lubang,
keseimbangannya kurang, kebablasan, nyelonong ke badan truk”…(RS Kab)
Dari sana jelas, bahwa kondisi jalan berlubang menjadi salah satu penyebab angka
kecelakan cukup tinggi. Oleh karena itu sudah sepatutnya pihak terkait, dalam hal ini
Dinas Bina Marga, untuk segera melakukan perbaikan.
B. Catatatan Lapangan
Penelitian Road Safety dibagi menjadi tiga metodologi yang terdiri dari Survey
kuesioner terstruktur, wawancara mendalam atau indepth, serta Focus Group
Discussion (FGD). Survei kuesioner terstruktur dilaksanakan pada tanggal 14 Juli s/d
20 Juli 2014.
Survei denga Kuesioner Terstruktur
Pemilihan wilayah dalam pelaksanaan survei kuesioner terstruktur diambil dari wilayah
yang paling sering terjadi kecelakaan dan tersebar di enam kecamatan di Kabupaten
Bandung dan Kota Bandung. Dalam pelaksanaannya survei kuesioner terstruktur
dilakukan oleh para enumerator yang terbagi dalam tiga kelompok, setiap kelompok
tersebar pada dua wilayah kecamatan, satu kelompok dipimpin oleh supervisor dengan
jumlah responden yang berhasil dikumpulkan adalah 240 responden di Kota Bandung,
dan 240 responden di Kab. Bandung. Adapun perincian jumlah responden terstruktur
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 38 Proporsi Responden Berdasarkan Lokasi
Kota/Kabupaten Kecamatan Nama Sekolah Kelas 4 Kelas 5 Kelas 8 Kelas 9
1 SD Bojong 10 10 0 0
2 MI Al Munawar 10 10 0 0
1 Bandung Kulon
3 SMP BPPI 0 0 10 10
1 Kota Bandung
4 MTS Al Istiqomah 0 0 10 10
5 SD Pamoyanan 10 10 0 0
2 Regol
6 SD Islam Al Fatwa 10 10 0 0
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 232