17.05.2016 Views

GABUNG2_test

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Istilah RUNK dan Inpres No. 4 tahun 2013 belum diketahui oleh organda baik di Kota<br />

maupun Kab. Bandung, sehingga mesti dilakukan sosialisasi lebih lanjut. Hal ini<br />

membuktikan sosialisasi dari RUNK dan Inpres No. 4 Tahun 2013 itu, belum sampai<br />

ke tingkat bawah, sehingga perlu ditekankan lagi. Meski pun begitu, pihak organda tetap<br />

melaksanakan aturan yang terkait dalam keselamatan di jalan, seperti tidak berkendara<br />

saat mabuk, tidak rebutan atau main serobot penumpang, juga tidak ugal-ugalan saat<br />

berkendara, itu telah mereka lakukan, seperti terungkap dalam pernyataan di bawah ini<br />

:<br />

…”saya selalu menganjurkan kepada teman-teman untuk berhati-hatilah dalam mencari<br />

penumpang. Berhati-hati disini maksudnya untuk tidak saling berebutan dan saling<br />

menghormatilah sesame teman. Jadi ga usa ada permasalahan di jalur lah. Masalahnya paling<br />

rebutan penumpang. Tapi sekarang-sekarang udah mulai berkuranglah, soalnya kita ada terus ini,<br />

semacam pendekatan dengan sesama pengemudi, saling ada pengertianlah”...(Organda Kota)<br />

…”pertamanya di peringatin dulu bila kedapatan mabuk atau ugal-ugalan, udah di peringati<br />

kemudian susah di peringati ya kemudian di skor, dan kalau pengemudi itu sering di skor maka<br />

akan di keluarkan dari ke anggotaan kombanter”...(Organda Kab)<br />

Dari ungkapan di atas dapat dilihat, meskipun pengurus belum tahu istilah RUNK dan<br />

Inpres No.4 tahun 2013, tapi mereka sebisa mungkin sudah melaksanakan isu-isu<br />

terkait keselamatan di jalan, sehingga mengurangi angka kecelakaan di jalan.<br />

B. Sikap Terhadap Keselamatan di Jalan<br />

Keselamatan di jalan memang sudah dirasakan hal yang penting bagi pengemudi<br />

angkutan umum, sayangnya masih ada beberapa oknum pengemudi yang melanggar<br />

ketertiban di jalan, terutama bila melihat ada penumpang di depannya karena takut<br />

diambil sesama pengemudi lain, lalu main serobot, seperti terungkap dalam pernyataan<br />

berikut ini :<br />

…”kebanyakan sih patuh. Cuman sekali-kali, kadang-kadang kalo lagi keburu waktu<br />

atau di depan ada penumpang, dia nyalip-nyalip sedikit sedikit lah. Hal ini saya kira masih<br />

umumlah. Tapi kalo udah ugal-ugalan mah, udah berkuranglah sekarang. Bahkan udah<br />

ga ada. Soalnya mereka juga saling lapor ke saya kalo ada pengemudi yang aneh dan<br />

nyeleneh. Dan saya kejar itu pengemudi yang bermasaah tersebut. Dan tidak boleh jalan<br />

lagi, untuk yang bikin onar mah udah ga ada sekarang. Yang jelas kita minimkanlah hal<br />

seperti itu”...(Organda Kota)<br />

…”Nggak ada ya, kalau pun minum minuman keras itu hanya sebagai jamu saja dan<br />

sedikit saja minumnya hanya menghangatkan tubuh saja biar lebih semangat bekerjanya.<br />

Kalau ada yang sampai mabuk itu kita langsung peringatkan dan tidak di perbolehkan<br />

untuk membawa angkutan umum”…(Organda Kab)<br />

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] 225

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!