%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kedua belas orang murid itu benar-benar telah menerima ajaran dan training khusus,<br />
This document is created sebab with agaknya trial version Yesus of CHM2PDF memang mempersiapkan Pilot 2.15.74.<br />
pemimpin-pemimpin yang akan<br />
menggantikannya. Bagaimana pun juga, di dalam Markus, kedua belas orang tersebut<br />
tidak paham apa pun yang diajarkan kepada mereka.20<br />
2. Gambar yang disuguhkan oleh keernpat Injilnya para murid Yesus menunjukkan<br />
beberapa contoh sikap penakut dan kurang ulet atau tidak tabah, yang meragukan<br />
sejauh mana mereka, sebagai pengikut pertama, berhasil meneladani kehidupan<br />
Yesus.<br />
Jika kita ambil keempat Injil ini sebagai sebuah gambaran yang jujur tentang kehidupan Yesus dan<br />
peristiwa-peristiwa seputar wafatnya, maka apa yang kita baca mengenai murid-muridnya hanya akan<br />
menghancurkan kepercayaan pembaca terhadap teks, yang notabene merupakan gambaran para guru<br />
agama Kristen generasi pertama. Harus saya katakan bahwa terdapat banyak bukti yang menyangkal<br />
paparan-paparan yang diberikan Injil;21 hal ini mernpunyai pengaruh langsung terhadap apakah<br />
penggambaran rnengenai para murid itu akurat atau sebaliknya. Jika dianggap akurat, yakni para murid itu<br />
benar-benar tidak kompeten, maka berarti ajaran-ajaran Yesus memang lembek dan kompromistis; dan<br />
jika dianggap bahwa mereka itu berkompeten, tetapi telah digambarkan secara tidak jujur oleh para penulis<br />
setelah mereka, maka berarti akurasi semua Injil itu benar-henar meragukan, dan begitu juga kredokredonya.<br />
< BACK INDEX NEXT ><br />
1. B. Montagu (ed.), The Works of Francis Bacon, Willian Pickering, London, 1831, vii:410.<br />
2. Bultmann seperti dinukil oleh G.A. Wells, Did Jesus Exist?, edisi ke-2, Pemberton, London, 1986,<br />
hlm. 9<br />
3. G.A. Wells, Did Jesus Exist?, hlm. 1.<br />
4. Ibid, hlm. 10.<br />
5. Ibid, hlm. 11.<br />
6 Ibid, hlm. 13.<br />
7. Dictionary of the Bible, hlm. 477.<br />
8. Maurice Bucaille, The Bible, the Qur'an and Science, American Trust Publications, Indiana Polis,<br />
Indiana, 1978.<br />
9. Albert Schweitzer, The Quest of the Historical Jesus, Collier Books, 1968, hlm. 13. Selanjutnya<br />
disebut Schweitzer.<br />
10. Ibid, hlm. 13.<br />
11. Ibid, hlm. 14.<br />
12. Ibid, hlm. 14.<br />
13. Yakni tulisan-tulisan para murid sendiri mengenai ajaran-ajaran Yesus. Lihat buku ini hlm. 311-<br />
312.<br />
14. R.W. Funk, B.B. Scott dan J.R. Butts, The Parables of Jesus: Red Letter Edition, Polebridge<br />
Press, Sonoma, California, 1988, hlm. xi.<br />
15. Bultmann, sebagaimana dirujuk oleh G.A. Wells, Did Jesus Exist?, hlm. 9.<br />
16. Schweitrer, hlm. 271, 275.<br />
17. The Times, July 28, 1967.<br />
18. Edisi Weimar, ii: 107.<br />
19. Arnold Lunn, The Revolt Against Reason, Eyes & Spottiswoode (Publishers), London, 1950,<br />
hlm. 233. Inilah aslinya: "Christus adultery. Christus ist am ersten ein ebrecher worden Joh. 4, be<br />
idem brunn cum muliere, quia illi dicebant: Nemo significant, quid tacit cum ea? Item cum<br />
Magdalena, item cum adultera Joan. 8, die er so Ieicht dauon lies. Also mus der from Christus<br />
auch am ersten ein ebrecher warden ehe er starb."<br />
20. B.M. Metzger dan M.D. Coogan (ed.), The Oxford Companion to the Bible, Oxford Univ. Press,<br />
1993, hlm. 783. Selanjutnya disebut The Oxford Companion to the Bible.<br />
21. Lihat Bab 17.<br />
< BACK INDEX NEXT >