11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document mengirim is created naskah with Mushaf trial version yang resmi, of CHM2PDF tetapi tidak Pilot ada 2.15.74.<br />

naskah yang dikirim yang bertentangan dengan<br />

standar universal Mushaf ‘Uthmani.<br />

Sampai hari ini terdapat banyak Mushaf yang dinisbatkan langsung kepada ‘Uthman, artinya bahwa<br />

Mushaf-mushaf tersebut asli atau kopian resmi dari yang asli. Inda Office Library (London), dan di<br />

Tashkent (dikenal dengan Mushaf Samarqand). Mushaf-mushaf ini ditulis pada kulit, bukan kertas, dan<br />

tampak sejaman.99 Teks-teks kerangkanya cocok satu sama lainnya dan sama dengan Mushaf-mushaf<br />

dari abad pertama hijrah dan setelahnya, sampai pada mushaf-mushaf yang digunakan pada masa kita<br />

ini.100<br />

67. Ibn AM Dawud, al-Masahif, hlm. 117.<br />

68. Ibn Hajar, Tarikh at-Tahzib , hlm. 433, no entri. 5215<br />

69. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 117 - 8.<br />

70. Untuk mendiskusikan kemungkinan kenapa 'Uthman memilih untuk tidak memberikan titik,. rujuk<br />

Bab 9 dan 10.<br />

71. Seperti dan . Sama juga dengan contoh 3 dan 4.<br />

72. Seperti contoh no 1 daftar , kita sebelum ini menyebutkan bahwa ejaan Mushaf `Uthmani<br />

diputuskan untuk kalimat ini: KHAT<br />

73. Ini mungkin dilakukan perubahan dalam naskah pribadi, seperti kasus 'Ubaidullah bin Ziyad,<br />

yang menstandarkan ejaan (orthography) di dalam naskahnya sendiri ( lihat buku ini hlm. 133).<br />

Betulkah al-Hajjaj telah membuat perubahan kepada Mushaf 'Uthmani, Baik masyarakat atau orang<br />

elite dalam kekuasaan tidak akan diam. Lagi-lagi Abbasiyyah, penerus kerajaan Umayyah, akan<br />

mengeksploitasi perbuatan itu untuk dapat dukungan.<br />

74. Ibn Qutaiba, Ta'wil Mushkil Al-Qur'an, hlm. 51.<br />

75. Ibn Shabba, Tarikh al-Madinah , hlm. 7; juga, Ibn Qutaiba Ta'wil Mushkil Al-Qur'an, hlm. 51.<br />

76. Dia berbuat demikian untuk mengakomodasi jumlah Muslim yang makin banyak yang terjadi<br />

antara periode ‘Uthman dan periodenya (lebih dari setengah abad) yang menjadikan permintaan<br />

(demand ) kepada Mushaf lebih banyak. Kita tidak ada informasi berapa banyak jumlahnya atau ke<br />

mana saja dikirimkan.<br />

77. As-Samhudi, Wafa' al-Wafa , I:668, sebagaimana dikutip oleh al-Munaggid, Etudes de<br />

Palaegrapgie Arabe, Beirut, 1972, hlm. 46.<br />

78. Ibn Shabba, Tarikh al-Madinah , hlm. 7-8.<br />

79. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 119-120.<br />

80. Ibid, hlm. 120.<br />

81. S. al-Munaggib, Etudes De Paleograpie Arabe, hlm. 82-83.<br />

82. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 160<br />

83. Ibid, hlm. 166<br />

84. Ibid, hlm. 169.<br />

85. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 160,166,169,175; lihat juga Ibn Abi Shaiba, Musannaf , iv: 292<br />

86. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 166.<br />

87. Ibn Abi Shaiba, Musannaf , iv: 293; lihat juga Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 175.<br />

88. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 175-76.<br />

89. Ibid, hlm. 157, 167,169.<br />

90. Ibid, hlm. 171<br />

91. Al-Bukhari, Khalq Afal al-'Ibad, hlm. 32.<br />

92. Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 175.<br />

93. Ibid, hlm. 159, 165; lihat juga Ibn Abi Shaiba, Musannaf , iv: 292.<br />

94. lbn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 169.<br />

95. Ibn Sa'd, Tabaqat , iv:75; lihat juga Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 151.<br />

96. ql_Aifahani, al-Aghani , iv:253.<br />

97. Bertentangan dengan pernyataan Krenkow ("Kitabkhana", Encyclopaedia of Islam, Edisi<br />

pertama, iv: 104), Perpustakaan ini kemungkinan didirikan oleh orang-orang Ibn Abi Laila dan 'abdul-<br />

Hakam bin `Amr al-Jumahi, dan oleh karena itu tidak ada perpustakaan sebelum ini.<br />

98. M.M. al-'Azami, Studies in Early Hadith Literature, hlm. 16-17.<br />

99. M. Hamidullah, Khutabat Bahawalpur, International Islamic University, Islamabad, 1985, hlm.<br />

26.<br />

100. Meskipun tetap merupakan salah satu kekayaan tertulis yang agung di dunia, sayang sekali<br />

Mushaf Samarqand ini tidak lagi murni. Keterikatan kaum orientalis pada Mushaf ini begitu<br />

menggebu -gebu sehingga S. Pissareff, pada tahun 1905, berikhtiar untuk menerbitkan edisi faksimil.<br />

Sebelum melakukan itu ia menebali tulisan-tulisan yang telah kabur karena masa pada lembaranlembaran<br />

itu dengan tinta baru, sebagai proses memperkenalkan perubahan-perubahan yang terjadi<br />

pada teks. Jeffery dan Mendelsohn mengklaim bahwa "sementara beberapa kesalahan akibat<br />

ketidaktahuan telah terjadi di sana-sini dalam proses penebalan (dengan tinta baru) tersebut, tidak<br />

ada dasar yang cukup untuk menuduh adanya perubahan yang disengaja." ["The Orthography of<br />

the Samarqand Qur'an Codex", Journal of the America Oriental Society, vol. 62, 1942, hlm. 1761<br />

Apapun tujuan tujuan Pissareff, teks Mushaf ini telah rusak.<br />

< BACK INDEX NEXT >

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!