11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapanucapan)<br />

mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan<br />

cahaya -Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah<br />

mengutus Rasu/-Nya (dengan membawa) petunjuk AIQur'an dan agama yang<br />

benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang<br />

musyrik tidak menyukai.5<br />

< BACK INDEX NEXT ><br />

1. Muslim, Shahih , 1: 14.<br />

2. Bahkan non-Muslim yang ingin belajar Islam perlu memulai dulu dengan membaca bahan bahan<br />

keislaman. Apabila mahasiswa universitas ingin mengkaji sosialismc contohnya, maka mereka selalu<br />

memulai dengan prinsip-prinsip utama manifestonya supaya dapat memahami subjek itu secara<br />

umum sebelum, mungkin, beranjak kepada membuat kritikan-kritikan terhadap teori sosialis. Hal<br />

yang sama diterapkan juga untuk kajian Injil. Jadi, untuk para pengkaji studi Islam yang memulai dan<br />

mengakhiri bidang ilmu mereka dengan tulisan-tulisan Barat, dan hampir mengabaikan keseluruhan<br />

sumber-sumber Muslim yang tradisional dan scmata-mata memanjangkan apa yang diajarkan oleh<br />

pengkaji Barat golongan revisionismc, adalah sungguh tidak masuk akal sama sekali.<br />

3. Pada awal tahun 90an ketika mengajar di Universitas Princeton, ada satu peristiwa yang membuat<br />

saya menemukan kembali kepentingan pernyataan Ibn Sirin itu. Kepala Departemen Studi Agama,<br />

Prof L. Udovich, seorang sarjana Yahudi yang mahir dalam bahasa Arab dan Fiqih Islam (dan yang<br />

juga kawan baik saya), berkata kepada saya sambil bergurau, "Saya tahu bahasa Arab dan fiqih, jadi<br />

saya syekh." Hal itu mengganggu pikiran saya; dan saya tidak tahu bagaimana seharusnya<br />

mengatasi kemungkinan adanya sebuah skenario di mana non-Muslim akan memberikan fatwa di<br />

masa depan. Setelah mencari jawaban beberapa hari saya ketemu dengan pedoman penting ini, dan<br />

tidak melupakannya sejak hari itu hingga kini.<br />

4. Ibn Hanbal, Musnad , iv: 103, hadith no. 16998.<br />

5. Al-Qur'an 9: 32-33.<br />

B I O G R A F I<br />

MUHAMMAD MUSTAFA AL-A'ZAMI adalah salah seorang cendekiawan terkemuka di bidang<br />

ilmu Hadith, lahir di Mau, India pada awal tahun tiga puluhan. Pendidikan pertama di Dar al-`Ulum<br />

Deoband, India (1952), Universitas al-Azhar, Kairo, (M.A., 1955), Universitas Cambridge (Ph.D.,<br />

1966). Guru Besar Emeritus (pensiun) pada Universitas King Sa'ud (Riyad) dan beliau pernah<br />

menjabat sebagai kepala jurusan Studi Keislaman, dan memiliki kewarganegaraan Saudi Arabia.<br />

Profesor A'zami pernah menjabat sebagai Sekretaris Perpustakaan Nasional, Qatar; Associate<br />

Profesor pada Universitas Umm al-Qura (Mekah) ; Sebagai Cendekiawan tamu pada Universitas<br />

Michigan (Ann Arbor); Fellow Kunjungan pada St. Cross College (Universitas Oxford) ; Professor<br />

Tamu Yayasan Raja Faisal di bidang Studi Islam pada Universitas Princeton, Cendekiawan Tamu<br />

pada Universitas Colorado (Boulder). Beliau juga sebagai Professor kehormatan pada Universitas<br />

Wales (Lampeter). Karya-karyanya antara lain, Studies in Early Hadith Literature, Hadith<br />

Methodology dan Literaturnya, On Schacht's Origin of Muhammadan Jurisprudence, Dirasat fi al-<br />

Hadith an-Nabawi, Kuttab anNabi, Manhaj an-Naqd `ind al-`Ilal Muhaddithin, dan al-Muhaddithin min<br />

alYamamah. Beberapa buku yang dieditnya antara lain, al-` Ilah of lbn al-Madini, Kitab at-Tamyiz of<br />

Imam Muslim, Maghazi Rasulullah of `Urwah bin Zubayr, Muwatta Imam Malik, Sahih ibn<br />

Khuzaimah, dan Sunan ibn Majah. Beberapa karya al-A'zami telah diterjemahkan ke dalam<br />

beberapa bahasa lain. Karya yang akan datang antara lain, The Qur'anic Challenge: A Promise<br />

Fulfilled (Tantangan AI-Qur'an: Suatu Janji yang Telah Terpenuhi), dan The Isnad System : Its<br />

Origins and Authenticity (Sistem Isnad: Keaslian dan Kesahihannya). Pada tahun 1980 beliau<br />

menerima Hadiah Internasional Raja Faisal untuk studi keislaman.<br />

< BACK INDEX NEXT >

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!