11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

.<br />

The History of The Qur'anic Text<br />

- From Revelation to Compilation -<br />

Sejarah Teks Al-<strong>Quran</strong> - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya -<br />

Prof. Dr. M.M al A'zami<br />

III . KAJI ULANG RISET ORIENTALIS<br />

< BACK<br />

.<br />

INDEX NEXT ><br />

BAB 18 :<br />

ORIENTALIS DAN AL-QURAN<br />

The History of The Qur'anic Text hal 343 - 349<br />

5. Sengaja ingin Mengubah Al-Qur,an<br />

Pintu gerbang pintu masuk ke empat adalah hendak memalsukan Kitab Suci Al-Qur'an itu sendiri.<br />

Sebagaimana telah kita kaji secara kritis teori-teoriGoldsiher dan Arthur Jetffery mengenai ragam bentuk<br />

AI-Qur'an, selain mereka, masih terdapat beberapa Orientalis lain yang cukup terpandang.<br />

i. Upaya Flugel Mengubah Al-Qur'an<br />

Pada tahun 1847 Flugel mencetak sejenis indeks Al-Qur'an. la juga menguras tenaga ingin<br />

mengubah teks-teks Al-Qur'an yang berbahasa Arab dan, pada akhirnya, menghasilkan suatu karya yang<br />

tidak dapat diterima oleh pembaca Al-Qur'an di mana pun. Adalah sudah jadi kesepakatan di kalangan<br />

kaum Muslimin untuk membaca Al-Qur'an menurut gaya bacaan salah satu dari tujuh pakar bacaan yang<br />

terkenal,18 yang semuanya mengikuti kerangka tulisan `Uthmani dan sunnah dalam bacaannya (qira'ah),<br />

perbedaan-perbedaan yang ada, kebanyakan berkisar pada beberapa tanda bacaan diakritikal yang tidak<br />

berpengaruh sama sekali terhadap isi kandungan ayat-ayat itu. Setiap Mushaf yang dicetak berpijak pada<br />

salah satu dari Tujuh Qira'at, yang diikuti secara seragam sejak awal hingga akhir. Tetapi Flugel<br />

menggunakan semua tujuh sistem bacaan dan memilih satu qira'ah di sana sini dengan tidak menentu<br />

(tanpa alasan yang benar) yang hanya membuahkan ramuan cocktail tak berharga. Bahkan Jeffery (yang<br />

dikenal tidak begitu bersahabat dengan tradisi keislaman) malah bersikap sinis dengan menyebut,<br />

Edisi Flugel yang penggunaannya begitu meluas dan berulang kali dicetak, tak ubahnya<br />

sebuah teks yang sangat amburadul, karena tidak mewakili balk tradisi teks ketimuran yang<br />

murni mau pun teks dari berbagai sumber yang ia cetak, serta tidak memiliki dasar ilmiah<br />

yang dapat dipertanggung jawabkan.19<br />

ii. Upaya Blachere Merusak Al-Qur'an<br />

Ketika menerjemahkan makna Al-Qur'an ke dalam bahasa Prancis (Le Coran, 1949) Regis Blachere<br />

bukan saja mengubah urutan surah-surah AIQur'an , malah juga menambahkan dua ayat fiktif ke dalam<br />

batang tubuh teks. Dia berpijak pada cerita palsu di mana, katanya, Setan yang memberi "wahyu" kepada<br />

Nabi Muhammad yang tampaknya tidak dapat membedakan antara Kalam Allah dan ucapan mantramantra<br />

orang kafir seperti tercatat dalam cerita itu. Tak satu pun jaringan transmisi bacaan maupun<br />

250,000 manuskrip Al-Qur'an yang masih ada memasukkan dua ayat itu di mana secara keseluruhan<br />

berseberangan dengan setiap naskah yang terdahulu dan berikutnya, pada dasarnya, bertentangan dengan<br />

inli AI-Qur'an yang sesungguhriya.20 Dengan diberi label '20 bis* dan '20 ter', ayat-ayat palsu itu<br />

rnerupakan seruan kepada kaum Muslimin untuk mengagungkan berhala masyarakat Mekah Jahiliah.21<br />

Lihat Gamhar 18.1.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!