11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

.<br />

The History of The Qur'anic Text<br />

- From Revelation to Compilation -<br />

Sejarah Teks Al-<strong>Quran</strong> - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya -<br />

Prof. Dr. M.M al A'zami<br />

II . SEJARAH KITAB- 2 SUCI BIBLIKAL<br />

< BACK<br />

.<br />

INDEX NEXT ><br />

BAB 17 :<br />

PERJANJIAN BARU:<br />

PENGARANG YANG ANONIM DAN PERUBAHANNYA<br />

The History of The Qur'anic Text hal 311 - 317<br />

Setelah mengkaji sejarah awal agama Kristen dalam bab yang lalu, kita sekarang sampai pada PB<br />

itu sendiri dan memperhatikan beberapa pertanyaan: siapakah yang mengarang keempat Injil itu'? Apakah<br />

mereka percaya bahwa karangan-karangan mereka terinspirasikan (wahyu), ataukah ide ini dikembangkan<br />

oleh para generasi belakangan? Bagaimana teks itu diubah? Dan barangkali yang paling awal dari<br />

segalanya, bagaimana tabiat Injil-Injil ini berbeda dengan ajaran-ajaran Yesus yang asli?1<br />

1. Injil Q yang Hilang-Sebuah Tantangan<br />

Sebelum munculnya empat Injil yang kita kenal sekarang, para pengikut awal Yesus menyusun<br />

buku mereka masing-masing. Dalam hal ini tak ada hal yang dramatis tentang kehidupan Yesus, tak ada<br />

riwayat-riwayat mengenai pengorbanan dan penebusan spiritual. Fokusnya hanya terbatas pada ajaranajarannya,<br />

pikiran-pikirannya dan tata cara serta perilaku yang ia jelaskan, begitu juga pada pembaruanpembaruan<br />

sosial yang ia canangkan.2 Karangan ini sekarang dinamakan Injil Yesus, Q. Namun Q<br />

bukanlah sebuah teks yang stabil, sebagaimana kehidupan orang-orang Kristen yang tidak stabil, dan<br />

dengan begitu selama abad pertama orang-orang hidup dalam keadaan yang memaksa untuk menyisipkan<br />

lapisan-lapisan teks yang berbeda kepada Q. Lapisan yang asli sangat mencolok: penuh dengan kata-kata<br />

yang simpel tapi padat, tanpa ada ajakan kepada suatu agama baru dan tidak ada isyarat apa pun tentang<br />

Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan.3<br />

Lapisan kedua membawa pergeseran nada, yang secara tersurat menjanjikan kehancuran bagi<br />

mereka yang menolak pergerakan itu.4 Namun menurut saya pergeseran yang mengherankan terjadi<br />

dalam lapisan Q yang ketiga dan terakhir, yang ditambahkan oleh orang-orang Kristen pada masa-masa<br />

percobaan pemberontakan Yahudi Pertama (66-70 M.), di bawah bayangan kehancuran Rumah Tuhan<br />

yang Kedua oleh serdadu Romawi.5 Di sinilah Yesus di-upgrade dari seorang nabi yang bijak menjadi<br />

Anak Tuhan (Sun of God), pewaris Kerajaan Ayah, yang sukses melawan godaan-godaan di dalam hutan-<br />

belantara.6<br />

Dengan begitu, buku ini telah terbukti rentan terhadap peruhahan, adalah korban dari berbagai mitos<br />

yang mulai beredar di kalangan Kristen tentang siapa sebenarnya Yesus. Tapi meski demikian, dalam<br />

lapisan ketiga ini pun tidak terdapat ajakan untuk menyembah Kristus, untuk menganggapnya sebagai<br />

seorang tuhan atau membayangkannya lewat ritual-ritual dan doa. Tidak terdapat penyaliban demi<br />

pergerakan itu sendiri, apalagi penebusan untuk seluruh manusia.7 Markus, Matius, dan Lukas<br />

menggunakan Q ketika menulis Injil mereka menjelang akhir abad pertama, tapi mereka dengan sengaja<br />

memelintir teks itu (masing-masing dengan caranya sendiri) untuk mencapai tujuan yang mereka<br />

inginkan.8 Bagaimanapun juga, Q sebagai sebuah buku yang sebenarnya telah hilang dengan cepat.9<br />

Teks-teks yang menggantikannya, berupa riwayat-riwayat kehidupan Kristus yang dramatis, telah<br />

mengantarkan kepada suatu pergeseran dalam fokus dan membantu menghidupkan mitos-mitos dan<br />

spekulasi yang sejak itu telah menutupi figur Yesus yang sebenarnya.<br />

2. Pengarang Keempat Injil yang Ada Sekarang<br />

Mitos-mitos Yesus ini masih terus beredar balk pada masa-masa hilangnya Q maupun setelahnya,<br />

dan dari sekian banyak karya yang terinspirasikan mitos-mitos ini hanya empat yang berhasil mencuat<br />

dan menonjol: Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Semua pengarangnya tak diketahui dengan pasti.<br />

Dalam kata-kata Sir Edwyn Hoskyns dan Noel Davey:<br />

Jika dirasakan sulit, karena bukti yang kurang memadai, untuk menamakan para pengarang<br />

Injil-Injil sinoptik*, maka lebih sulit lagi menentukan tanggal penulisannya secara pasti. Di sini

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!