11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Mus'ab bin 'Umair dikirim oleh Nabi Muhammad ke Madinah sebagai guru mengaji Al-<br />

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

Qur'an.38<br />

iii. Hasil Kebijaksanaan Pendidikan pada Periode Mekah<br />

Arus kegiatan pendidikan di Mekah berjalan tanpa dapat- dihalangi kendati berhadapan dengan berbagai<br />

hambatan dan siksaan yang dikenakan secara paksa dari masyarakat; sikap tegas merupakan bukti yang<br />

meyakinkan akan keterikatan dan rujukan mereka terhadap Kitab Allah. Para sahabat selalu menanamkan<br />

ayat-ayatnya pada kabilah mereka melewati batas lembah kota Mekah yang dapat memperkuat<br />

tumbuhnya keislaman sebelum berhijrah ke Madinah. Berikut adalah beberapa contoh yang mereka<br />

lakukan:<br />

Saat Nabi Muhamamd sampai ke Madinah, beliau diperkenalkan dengan Zaid bin Thabit,<br />

anak lelaki berusia sebelas tahun yang telah menghafal sebanyak enam belas Sarah Al-<br />

Qur'an.39<br />

Barra menjelaskan bahwa ia sudah mengenal seluruh Sarah al-Mufassal (al-Mufassal terdiri<br />

dari Sarah al-Qaf hingga akhir seluruh Al-Qur'an) sebelum Nabi Muhammad sampai ke<br />

Madinah.40<br />

Akar utama ajaran Al-Qur'an berkembang ke berbagai masjid di mana melalui dinding temboknya bergema<br />

suara AI-Qur'an yang dibacakan sebelum Nabi Muhammad menetap di Madinah. Menurut al-Waqidi,<br />

masjid pertama yang diberkahi bacaan Al-Qur'an adalah masjid bani Zuraiq41<br />

3. Periode Madinah<br />

i. Nabi Muhammad Sebagai Maha Guru Al-Qur'an<br />

Begitu sampai di Madinah, Nabi Muhammad membuat Suffa di dalam masjid yang berfungsi<br />

sebagai tempat belajar pemberantasan buta huruf, dengan menyediakan makanan, dan<br />

tempat tinggal.<br />

Lebih kurang sembilan ratus sahabat menerima tawaran tersebut.42 Saat Nabi Muhammad<br />

mengajarkan Al-Qur'an, yang lainnya seperti ‘Abdulah bin Sa`id bin al-'As, `Ubada bin as-<br />

Samit, dan Ubay bin Ka'b mengajarkan dasar-dasar penting membaca and menulis.43<br />

Ibn ‘Umar sekali memberi pujian, "Nabi Muhammad membaca pada kita dan jika beliau<br />

membaca ayat sajadah yang menyuruh bersujud, beliau mengucapkan Allahu Akbar lalu<br />

sujud.44<br />

Banyak di antara para sahabat menjelaskan bahwa Nabi Muhammad membaca surah seperti<br />

itu kepada mereka secara pribadi termasuk orangorang terkemuka, seperti Ubayy bin Ka'b,<br />

‘Abdullah bin Salam, Hisham bin Hakim, 'Umar bin Khattab, dan Ibn Mas'ud.45<br />

Beberapa utusan sampai ke Madinah dari luar daerah dan diberikan pada orang setempat<br />

untuk memberi perlindungan bukan saja di bidang pangan dan penginapan, melainkan juga<br />

dalam hal pendidikan. Nabi Muhammad bertanya pada mereka guna mengetahui tingkat<br />

pelajaran mereka.46<br />

Setiap diberi wahyu, Nabi Muhammad cepat-cepat membacakan ayat yang baru beliau<br />

terima kepada semua sahabat dan kemudian membacakan kepada para wanita dalam<br />

pertemuan terpisah.47<br />

‘Uthman bin Abi al-'As selalu ingin belajar Al-Qur'an dengan Nabi Muhammad dan jika tidak<br />

menemuinya, beliau mendatangi rumah Abu Bakr.48<br />

ii. Dialek yang digunakan oleh Nabi Muhammad dalam Mengajarkan Al-<br />

Qur'an di Madinah<br />

Adalah fakta yang cukup kuat bahwa sekalipun manusia berbicara bahasa namun tetap mengalami<br />

perbedaan dialek yang mencolok dari satu satu tempat ke tempat lain. Dua orang misalnya, kendati<br />

tinggal di New York dari kultur dan sosio-ekonomi yang berlainan akan memiliki aksen yang berbeda.<br />

Demikian juga orang-orang yang tinggal di London akan berbeda dengan mereka yang tinggal di Glasgow<br />

atau Dublin. Dalam hal bahasa Inggris, terdapat perbedaan sistem ejaan Amerika dan Inggris clan mungkin<br />

saja terdapat kesamaan dalam ejaan namun berbeda dalam intonasi.<br />

Marilah kita amati situasi negara-negara Arab masa kini dalam penggunaan kata-kata qultu (<br />

saya bicara) sebagai satu permasalahan, Orang Mesir mengungkapkan dengan kata ult, diganti dengan u<br />

dari kosakata q. Orang Yaman mengatakan dengan ungkapan gultu kendati dalam menulis katakata<br />

semua orang Arab akan mengatakannya secara identik. Contoh lain: seorang bernama Qasim akan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!