11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

Gambar 18.1: Terjemahan Blachere dengan dua ayat palsu<br />

yang diberi label '20 bis' dan '20 ter'.<br />

Berita bohong ini terbukti mampu menyulut ghirah yang memukau bagi kalangan Orientalis dalam<br />

melepas cerita selanjutnya pada pihak lain. Terjemahan Sirat Ibn Ishaq (sebuah biografi awal tentang Nabi<br />

Muhammad yang arnat meyakinkan) telah diterbitkan berulang kali di dunia Islam sejak tahun 1967. Dalam<br />

terjemahannya, ia menggunakan ketidak jujurannya yang terlalu banyak untuk dihitung; di antaranya ia<br />

memasukkan dua halaman dari salah satu karya at-Tabari, tempat ia menceritakan dongeng bohong itu<br />

semata-mata hanya dorongan rasa ingin tahu. Guillaume tidak pernah menunjukkan catatan kaki secara<br />

jelas, hanya dengan menggapai kutipan itu dalam tanda kurung dan tidak memisahkan dari batang tubuh<br />

naskah teks utama, yang didahului penyisipan tanda huruf T yang digunakan dengan semangat membara<br />

tanpa disertai penjelasan. Uraian yang berkepanjangan (dua halaman) diambil dari perlakuan yang<br />

serupa,22 dan akibatnya komunitas Muslim yang kurang terpelajarmenganggapnya sebagai kebenaran dari<br />

cerita fiktif musyrik tersebut dan tanpa disengaja mau menerima sebagai bagian karya sejarah Ibn Ishaq<br />

yang sesungguthnya.<br />

iii. Upaya Mingana Merusak Al-Qur' an<br />

Prof. Rev. Mingana, yang dianggap oleh sementara pihak sebagai `ilmuwan ulung dalam bahasa<br />

Arab'23 sebenarnya masih memiliki pemahaman yang rapuh serta belum memadai. Ketika menerbitkan<br />

`Naskah Penting Hadith Bukhari (An Important Manuscript of the Traditions of Bukhari,)24 dalam beberapa<br />

alinea, telah membuat beberapa kekacauan sebagai berikut: ketidaktepatan dalam menyalin wa<br />

haddathani (ia malah menyalin wa khaddamani); Abu al-Fadl bin dibaca dengan Abu al-Muzaffar,<br />

membuang perkataan muqabalah; ketidakmampuan membaca sebagian kata-kata seperti al-ijazah<br />

(dengan semau gue dihapus seluruhnya); menambah huruf waw; salah dalam menerjemahkan istilah thana<br />

dan ana, dan banyak lagi, dengan sederet kesalahan yang ia lakukan, hanya menempatkan<br />

kedudukannya sebagai seorang ilmuwan tanggung.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!