11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document yang is dimiliki created oleh with para trial murid version yang of terkenal CHM2PDF (apa Pilot lagi 2.15.74.<br />

murid bayangan) akan secara otomatis hilang<br />

nilainya. Melakukan sebaliknya, atau menyamakan yang asli dengan duplikat dianggap sangat tidak<br />

ilmiah.1 Dengan memahami masalah ini, marilah kita hadapi tuduhan-tuduhan Jeffery.<br />

1. Susunan Mushaf Ibn Mas'ud<br />

Tak ada satu dari mereka yang hidup sezaman dengan Ibn Mas'ud menyebut Mushaf yang<br />

dimilikinya memuat susunan surah yang berlainan, isu itu muncul ke permukaan setelah beliau wafat. An-<br />

Nadim mengutip al-Fadl bin Shadhan, "Saya melihat susunan surah dalam Mushaf Ibn Mas'ud sebagai<br />

berikut: al-Baqarah, an-Nisa', `Ali `Imran...[yaitu, tanpa al-Fatihah]."2 Seterusnya melalui komentar, an-<br />

Nadim menyebut bahwa secara pribadi, ia pemah melihat berbagai Mushaf yang dikaitkan kepada Ibn<br />

Mas'ud, akan tetapi ia tidak pemah melihat dua naskah yang mirip satu sama lain, ditambah lagi ia juga<br />

menemukan satu naskah di abad kedua Hijrah yang memuat surah al-Fatihah. Karena al-Fadl bin Shadhan<br />

terhitung memiliki wewenang keilmuan yang cukup terpandang dalam bidang ini, an-Nadim memutuskan<br />

lebih baik mengutip daripada mengutamakan observasi sendiri.3Komentar an-Nadim membuktikan bahwa<br />

mereka yang menganggap adanya kelainan pada Mushaf Ibn Mas'ud tidak dnp;u menyatakan secara pasti<br />

susunan surah yang sebenarnya, walau pada tahapan keyakinan yang paling minim.<br />

Terdapat jumlah signifikan dari murid-murid yang terkenal yang belajar Shari'ah (hukum Islam dan<br />

fiqih) di bawah bimbingan Ibn Mas'ud dan meriwayatkan AI-Qur'an darinya. Mengenai Mushafnya, kita<br />

menemukan dua riwayat silang: yang pertama menyebutkan bahwa susunan surah berlainan dengan yang<br />

kita miliki, sementara yang lain mengatakan sama. Yang pertama gagal mencapai kesepakatan mengenai<br />

urutan surah, dan ternyata riwayat ke dua jauh lebih meyakinkan. Tentunya versi yang lebih konkret akan<br />

lebih menarik perhatian kita. AI-Qur'an memperjelas apa yang pernah ia lihat tentang Mushaf Ibn Mas'ud,<br />

Ubayy, dan Zaid bin Thabit, dan melihatnya tidak terdapat perbedaan.4<br />

Melalui kesepakatan para qari profesional, mereka mengikuti nada bacaan salah satu dari tujuh qari<br />

yang memiliki urutan teratas: misalnya `Uthman, 'All, Zaid bin Thabit, Ubayy, Abu Musa al-Ash'ari, Abu ad-<br />

Darda', dan Ibn Mas'ud. Jaringan mata rantai riwayat bacaan mereka langsung sampai pada Nabi<br />

Muhammad , dan susunan surah pada tiap-tiap bacaan persis sama dengan AI-Qur'an yang ada<br />

sekarang. Kita juga mesti ingat, kalaupun kita memberi penilaian pada riwayat yang sumbang, perbedaan<br />

susunan surah tidak akan berpengaruh pada isi kandungan AI-Qur'an .5<br />

Karena setelah menghafal sebagian besar dari AI-Qur'an secara langsung dari Nabi Muhammad, Ibn<br />

Mas'ud ternyata sangat kritis dan bahkan pernah berang saat tidak diikutsertakan dalam kepanitiaan<br />

penyiapan Mushaf 'Uthmani, dengan melempar kecaman pedas yang membuat para Sahabat merasa<br />

gerah. Kemudian saat kemarahan mereda, bisa jadi juga ia telah menyatakan penyesalan atas<br />

komentarnya yang tergesa-gesa, dan lalu menyusun surah-surah dalam Mushaf pribadinya mengikuti<br />

urutan Mushaf 'Uthmani. Barangkali inilah pemicu munculnya dua riwayat yang berseberangan, urutannya<br />

sama, namun berbeda dengan milik `Uthman, kendati yang tahu persis penyebabnya hanya Allah swt..<br />

Penyimpangan yang mungkin terjadi pada kebanyakan "Mushaf Ibn Mas'ud" yang muncul setelah<br />

wafatnya, di mana satu sama lain tidak sama, menunjukkan bahwa seluruh Mushaf yang dikaitkan<br />

kepadanya dianggap satu kekeliruan, dan para ilmuwan yang melakukan hal itu tampaknya juga lalai<br />

dalam meneliti sumber-sumber yang ada. Sayangnya, para penjual barang-barang kuno itu, lebih suka<br />

melihat dari sisi keuntungan, gara-gara mementingkan kepingan fulus perak, berani membuat taruhan<br />

menamhah Mushaf palsu Ibn Mas'ud atau Ubayy ke atas barang dagangan mereka.6<br />

2. Teks yang Berbeda dengan Mushaf Kita<br />

Di atas, tadi sudah saya sebut perlunya kepastian tentang Mushaf Ibn Mas'ud. Ketika meneliti<br />

berbagai ragam bacaan, Abu Hayyan an-Nahawi menemukan kebaayakan riwayat dikaitkan dengan Ibn<br />

Mas'ud, mengambil sumber dari kelompok Syiah. Sementara para ilmuwan Sunni di sisi lain menyatakan<br />

bahwa bacaan Ibn Mas'ud senada dengan bacaan seluruh umat Islam.7Oleh karena itu, pengaruh dari<br />

sumber itu tidak dapat mengubah keyakinan dan pengetahuan kita. Pada halaman 57-73 Kitab al-Masahif<br />

(yang disunting oleh Jeffery), dalam bab "Mushaf `Abdullah bin Mas'ud," kita mendapat koleksi ragam<br />

bacaan yang panjang itu, semuanya bersumber dari alA'mash (w. 148 H.). AI-A'mash bukan saja tidak<br />

memberi referensi untuk hal itu - dan yang lebih mengejutkan, kesukaannya melakukan tadlis<br />

(menggelapkan sumber infotmasi) - ia juga dianggap memiliki kecenderungan terhadap Syiah.8 Banyak<br />

contoh yang dapat menguatkan kesimpulan Abu Hayyan mengenai hubungan Syiah itu. Dalam bukunya,<br />

Jeffery mengaitkan bacaan berikut terhadap Ubayy dan Ibn Mas`ud (walaupun tanpa referensi):9<br />

"Dan mereka yang paling dulu percaya terhadap Nabi Muhammad, alaihis salam, adalah 'Ali<br />

dan keturunannya yang Allah telah pilih dari kalangan para Sahabat dan dijadikannya mereka<br />

sebagai pemimpin atas yang lain. Mereka itulah orang-orang yang menang dan yang akan<br />

mewarisi surga Firdaus, mereka kekal selama-lamanya."

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!