%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />
satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf."10<br />
c. Di antara pahala seketika bagi yang mempelajari Al-Qur'an adalah penghargaan umat Islam<br />
agar bertindak sebagai imam shalat, suatu kedudukan penting yang secara khas diberikan di<br />
awal permulaan Islam. 'A'isha clan Abu Mas'ud al-Ansari melaporkan sabda Nabi<br />
Muhammad, "Seorang yang be]ajar yang memiliki hafalan terbanyak hendaknya menjadi<br />
imam sha]at.11 Amir bin Salima al-Jarmi bercerita bahwa orang-orang dari suku bangsanya<br />
menemui Nabi Muhammad menyatakan diri hendak masuk Islam. Sebelum berangkat<br />
mereka bertanya, "Siapa yang akan mengimami shalat kita?" Beliau menjawab, "Orang yang<br />
menghafal Qur'an, atau mempelajarinya lebih banyak."12 Pada detik-detik akhir kehidupan<br />
Rasulullah, kedudukan imam shalat diberikan pada Abu Bakr setiap hari. Hal ini merupakan<br />
penghormatan agung saat penentuan khalifah umat Islam.<br />
d. Segi positif lainnya adalah penyebab kemungkinan para Malaikat bersama kita. Usaid bin<br />
Hudair sedang membaca Al-Qur'an bagian terakhir di satu malam di mana seekor kudanya<br />
melompat-lompat ketakutan. Saat ia berhenti, seekor kuda All pun terdiam, dan saat<br />
membaca, kuda itu melompat-lompat kembali. Kemudian ia berhenti karena khawatir<br />
anaknya terinjak. Saat ia berdiri dekat kuda, ia melihat sesuatu seperti tenda menggantung<br />
di awang-awang penuh lampu-lampu bersinar menjulang ke langit dan kemudian menghilang.<br />
Hari berikutnya, la pergi menemui Nabi Muhammad menceritakan kejadian malam itu. la<br />
memberitahukan agar terus-menerus membacanya dan Usaid bin Hudair menjawab bahwa ia<br />
berhenti karena demi keselamatan anaknya, Yahya. Kemudian Nabi Muhammad berkata,<br />
'Mereka adalah para Malaikat sedang mendengar dan mestinya anda terus membacanya,<br />
sebenarnya orang lain bisa melihat di pagi hari karena tidak akan bersembunyi dari<br />
mereka." 13<br />
e. Ibn ‘Umar meriwayatkan, "Kecemburuan hanya dibenarkan dalam dua hal: seorang yang<br />
telah menerima ilmu Al-Qur an dan membacanya di siang dan malam hari dan orang yang<br />
diberi karunia kekayaan Allah serta membantu orang lain di malam dan siang hari."14<br />
f. ‘Umar bin al-Khattab menjelaskan bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Melalui Kitab ini, Allah<br />
meninggikan beberapa orang dan merendahkan yang lain diantara kita."15<br />
g. Yang lebih tua di antara orang buta huruf menghafal Al-Qur'an dengan susah payah di mana<br />
pikiran dan jiwanya merasa lemah. Mereka tidak tertolak mendapat keberkahan apa pun jua<br />
karena pahala besar dijanjikan bagi mereka yang mendengar Al-Qur'an saat dibacakan. Ibn<br />
‘Abbas pernah berkata bahwa siapa yang mendengar satu ayat Al-Qur'an akan mendapat<br />
cahaya di Hari Kiamat.16<br />
h. Adalah sangat memungkinkan bahwa seseorang yang tidak mampu menghafal dengan balk<br />
untuk membaca dari hafalannya bisa jadi terasa sedikit malas dalam mencari naskah<br />
tertulis. Untuk itu Nabi Muhammad menjelaskan, "Bacaan seseorang tanpa bantuan mushaf,<br />
berhakmendapat pahala sebanyak seribu tingkat sedang bacaan dengan menggunakan<br />
mushafakan mendapat pahala dua kali lipat menjadi dua ribu."17<br />
i. Dalam menjelaskan tentang kebaikan orang-orang yang menghafal ‘Abdullah bin ‘Amr<br />
j.<br />
memberitahu bahwa Nabi Muhammad berkata, "Seseorang yang mencurahkan hidupnya<br />
untuk Al-Qur'an akan diminta di hari kiamat naik ke atas untuk membaca dengan hati-hati<br />
seperti yang ia lakukan selama di dunia di mana ia akan masuk surga lamanya setelah<br />
bacaan ayat terakhir.18<br />
Bagi yang bermalas-malasan melihat kepentingan ini, Nabi Muhammad menentangnya<br />
dengan sebuah peringatan. Ibn ‘Abbas menceritakan bahwa Nabi Muhammad pernah<br />
bersabda, "Seorang yang tak berminat terhadap AI-Qur'an laksana rumah yang telah<br />
hancur.19 Dan beliau mencela penghafal Al-Qur'an lalu melupakan dianggap dosa besar dan<br />
menasihati agar selalu mengulanginya. Abu Musa al-Ash'ari memberitahukan bahwa Nabi<br />
Muhammad bersabda, "Segarkan pengetahuan anda tentang Al-Qur'an dan saya bersumpah<br />
dengan Nama Allah di mana nyawa Muhammad ada di tangan-Nya bahwa hal ini lebih penting<br />
untuk menghindari seekor binatang unta yang kakinya diikat."20<br />
k. Al-Harith bin al-A'war menceritakan apa yang terjadi setelah Nabi Muhammad wafat.<br />
"Sewaktu melewati masjid, secara tak sengaja saya melihat orangorang terlibat<br />
pembicaraan bisik-bisik. Kemudian saya menemui 'Ali menceritakan hal itu. Beliau bertanya<br />
apakah itu benar dan saya memberi konfirmasi. Kemudian ia berkata, 'Saya mendengar<br />
penjelasan Nabi Muhammad yang menyebut, Perselisihan pasti akan terjadi.' Saya bertanya<br />
pada beliau bagaimana cara menghindari hal itu. Beliau menjawab, "Kitab Allah adalah satusatunya<br />
cara karena ia mencakup apa-apa yang terjadi sebelum kamu, berita masa depan<br />
setelah ini serta keputusan tentang masalah-masalah yang mungkin terjadi di antara kamu<br />
sekalian. la merupakan pemisah dan bukan bahan lelucon. Jika terdapat orang yang memiliki<br />
kekuasaan sengaja meninggalkan ajarannya, Allah akan membuat perpecahan, dan siapa<br />
yang mencari petunjuk dari sumber lain, Allah akan mengantarkan ke jalan kesesatan. Kitab<br />
suci Al-Qur'an merupakan tall pengikat dari Allah yang tahan uji, peringatan bijak, jalan lurus<br />
di mana dengannya keinginan tak mungkin meleset pada kesesatan, lidah tak akan menjadi