11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

Wansbrough berharap bisa menetapkan dua poin utama:<br />

Kitab suci Islam - bukan hanya hadith, bahkan Al-Qur'an itu sendiri - dihasilkan oleh sebab<br />

kontroversi mazhab yang memakan waktu lebih dari dua abad, yang kemudian secara fiktif<br />

ditarik pada satu titik asal penciptaan oleh bangsa Arab.<br />

Doktrin ajaran Islam secara umum, bahkan ketokohan Muhammad, dibentuk atas prototype<br />

kependetaan Yahudi.60<br />

Untuk hal ini dapat kita tambahkan tentang karya kontemporer Yehude Nevo dan J. Koren yang<br />

menerapkan pendekatan revisionis dalam studi Islam dengan hasil-hasil yang mengejutkan. Ketika<br />

menerangkan survey arkeologi Jordan dan Semenanjung Arabia, mereka mengatakan bahwa walaupun peninggalan-peninggalan<br />

peradaban Hellenistik, Nabatean, Romawi dan Bizantin telah ditemukan, tidak ada<br />

indikasi bahwa budaya Arab setempat pada abad ke6 dan awal abad ke-7 Masehi telah terwujud.<br />

Secara khusus, wilayah penyembahan berhala Jahiliah pada abad ke enam dan ke tujuh, dan<br />

tempat-tempat suci orang-orang musyrik sebagaimana dijelaskan oleh sumber-sumber Islam<br />

tidak ditemui di Hijaz [bagian barat Arab] dan di tempat-tempat lain yang diteliti.... Lagi pula,<br />

hasil penemuan arkeologi mengungkap bahwa tidak ada bekas-bekas kependudukan Yahudi<br />

di Madinah, Khaybar atau Wadi al-Qurra. Dua poin itu berlainan srkali dcngan keterangan<br />

sumhcr-sumhrr literatur Islam mengenai komposisi dctnografi Hijaz schrlum Islam.61<br />

Koren dan Nevo juga beranggapan bahwa, sebaliknya, bukti yang melimpah tentang penyembahan berhala<br />

terdapat di Najaf "Tengah (sebelah utara Palestina), satu wilayah yang tidak disebut dalam sumber-sumber<br />

Islam. Penggalian tempat-tempat suci menunjukkan bahwa penyembahan berhala masih ada dijalankan<br />

sehingga awal kekuasaan pemerintahan Abbasiyah (pertengahan abad ke delapan Masehi), yang di<br />

beberapa wilayah Najaf masih mempertahankan identitas keberhalaan pada permulaan 150 tahun zaman<br />

keislatnan. Tempat-tempat suci tersebut dan juga topografi yang terdapat di sekelilingnya, betul-betul<br />

sifatnya analogi (mereka menuduh) berlandaskan penjelasan penyembahan berhala di Hijaz seperti dikutip<br />

oleh sumber-sumber Muslim.<br />

Jadi bukti arkeologi menunjukkan bahwa tempat-tempat suci berhala seperti ditegaskan<br />

dalam sumber-sumber umat Islam tidak terdapat pada masa jahiliah di Hijaz, melainkan<br />

tempat-tempat suci yang benar-benar menyerupainya terdapat di Najaf Tengah seketika<br />

setelah dinasti Abbasiyah berkuasa. Hal ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa semua<br />

cerita mengenai agama Jahiliah di Hijaz dapat diproyeksikan kembali dengan baik tentang<br />

satu keberhalaan yang sebenarnya dapat dilacak dari periode kemudian dan dari wilayah<br />

lain.62<br />

Jika kita terima pernyataan Koren dan Nevo, bahwa tidak terdapat bukti permukiman Yahudi di Hijaz<br />

di zaman Nabi Muhammad saw, hasil yang logis adalah menafikan semua ayat-ayat AI-Qur'an me ngenai<br />

Yahudi, karena hal itu tidak mungkin "dikarang" oleh Muhammad. Jadi masyarakat Islam, katanya, telah<br />

menambah pada masa berikutnya yang kemudian disebut sebagai AlQur'an; mengembalikan Kitab itu<br />

kepada bentuk `aslinya' (yang menurut mereka merupakan tulisan Muhammad) memerlukan penghapusan<br />

secara tepat terhadap pemalsuan dan ayat-ayat yang bersifat anti-Semit. Dan, jika kita percaya bahwa<br />

keberhalaan pra-jahiliah seperti ditegaskan dalam AI-Qur'an dan Sunnah sebagai proyeksi ke belakang<br />

yang bersifat fiktif tentang budaya yang berkembang di sebelah utara Palestina, maka dengan memperluas<br />

figure Muhammad semakin dipertanyakan. Memproyeksikan kembali, barangkali, dapat dihubungkan<br />

dengan peninggalan-peninggalan kuno tentang keberadaan pendeta Yahudi di Palestina, yang menjadikan<br />

ulasan Koren dan Nevo persis sama dengan teori Wansbrough. Dengan cara demikian, kaum Muslimin<br />

jadi berutang tarhadap jasa baik agama Yahudi karena menyajikan dasar-dasar yang fiktif bagi identitas<br />

dan sejarah asal-usul mereka yang, pada gilirannya, juga berfungsi sebagai motivasi seterusnya dalam<br />

memusnahkan ayat-ayat AIQur'an yang mencaci maki perilaku orang-orang Yahudi.<br />

5. Kesimpulan<br />

Kebanyakan negara-negara Islam di sekitar Israel telah diperingatkan akan pentingnya mengubah<br />

kurikulum sekolah guna melenyapkan beberapa poin yang dapat meredam rasa benci terhadap orangorang<br />

Yahudi.63 Namun, Al-Qur'an tetap menjadi kendala tujuan ini: sebuah kita suci yang selalu<br />

menegaskan mental kepala batu dan tabiat pelanggaran orang-orang Yahudi, di mana ayat-ayat mengenai<br />

mereka membasahi bibir anak-anak sekolah, bacaan sewaktu shalat berjamaah di masjid-masjid, rasa<br />

kesal orang-orang Islam sewaktu membaca Mushaf di waktu malam mengenai perilaku buruk yang hampir<br />

menjamah semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu, memahami motivasi yang mendorong melakukan<br />

kajian Al-Qur'an dewasa dianggap suatu kemestian, dengan harapan hasil kajian itu, dapat<br />

menyelamatkan para pembaca untuk tidak terperangkap secara tidak sadar.<br />

Kajian Strugnell dan Delitzsch mengenai tema-tema Yahudi, sudah dianggap banci karena tuduhantuduhan<br />

anti-Semitisme. Israel Antiquity Department mempertimbangkan kualifikasi itu berdasarkan visi<br />

yang sesuai dengan ideologinya. Namun sebaliknya, setiap orang Kristen, Yahudi, dan Ateis yang terlibat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!