11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />

Kenyataannya, istilah 'Kristiani' itu tampak hanyalah merupakan bikinan dari propaganda Roma,<br />

sebab pada masa-masa awal,<br />

nama 'Kristen' itu diasosiasikan dengan segala macam kejahatan yang menjijikkan - hal ini juga<br />

merupakan ciri-ciri umum propaganda politis, dan pengarang 1 Petrus... mengingatkan para<br />

pembacanya agar jangan sekali-sekali menderita karena hal-hal yang menurut khalayak ramai<br />

diimplikasikan atas nama 'Kristen' (4:15), misalnya seperti "pembunuh, pencuri, pelaku kejelekan,<br />

atau pelaku kejahatan."30<br />

Gereja masa awal sibuk dengan memerangi sebutan umum 'Kristen' ini, yang dalam anggapan<br />

bangsa Romawi adalah sama dengan sebuah perkembangbiakan kejahatan-kejahatan. Kajian terhadap<br />

asal-usul terminologi ini mengimplikasikan bahwa bangsa Romawilah, dan bukan orang-orang Kristen<br />

generasi awal, yang berkeinginan kuat untuk membedakan para pengikut agama baru ini dari tradisi Israel<br />

kuno.31<br />

4. Penyiksaan Orang-orang Kristen Awal<br />

Sementara agama Yahudi dipandang sebagai gangguan, upaya-upayanya yang sporadis untuk<br />

meraih kemerdekaan politis pun ditumpas habis-habisan, meskipun ada sedikit toleransi dari bangsa<br />

Romawi terhadap upaya-upaya yang tidak membangkitkan perlawanan. Orang-orang Kristen mengalami<br />

nasib yang lain, karena mereka menyatakan kesetiaan kepada Kaisar, tetapi pada waktu yang sama<br />

"tidak berpartisipasi dalam peribadatan di rumah-rumah ibadah tuhan-tuhan (Romawi), dan-oleh karenanyadituduh<br />

sebagai ateis."32 Sudah barang tentu penyiksaan imperial dan publik merupakan hal yang tak<br />

terhindarkan lagi. Bahkan golongan-golongan intelektual mengejek agama Kristen sebagai takhayul atau<br />

khurafat. Orang-orang Krtisten dianggap sebagai ancaman terhadap pandangan hidup Yunani-Romawi<br />

(Greco-Roman), karena mereka memisahkan diri dari masyarakat lainnya, dan utamanya mereka<br />

melaksanakan ibadah secara rahasia, "ada laporan beredar bahwa di dalam biara mereka melakukan<br />

praktik permesuman seksual".33 Tetapi, agama Kristen telah menyebar di sebagian besar provinsi-provinsi<br />

Imperium Romawi pada pertengahan abad ke-3, meskipun penyiksaan lokal yang berulang-ulang dan<br />

antagonisme yang meluas dari khalayak ramai.<br />

Akhirnya, penyiksaan lokal mencapai puncaknya dalam kebijakan kekaisaran. Imperium Romawi<br />

tengah mengalami kemunduran secara nyata pada paruh kedua abad ke-3, dan untuk mengimbangi<br />

kenyataan ini maklumat kekaisaran pada tahum 249 memerintahkan seluruh bangsa taklukkan Romawi<br />

untuk berkorban demi tuhan-tuhan (Romawi). Kebijakan-kebijakan keras diterapkan kepada orang-orang<br />

Kristen, yang menolak menaati maklumat ini, sampai pada tingkat di mana seluruh orang yang menghadiri<br />

Misa di gereja diancam dengan hukuman mati. Ditangkapnya Kaisar Valerian oleh bangsa<br />

Persia pada 260 berakhirlah rangkaian penyiksaan-penyiksaan ini, dan untuk empat dekade<br />

berikutnya gereja mengalami perkembangan cukup pesat. Akan tetapi, pada tahun 303 pengekangan<br />

terjadi lagi, dengan tingkat yang lebih parah dari pada yang dialami orang-orang Kristen sebelumnya.<br />

Beratus-ratus, jika tidak beribu-ribu, orang hinasa. Masuknya Constantine, seorang calon pewaris takhta,<br />

ke agama Kristen telah menyelamatkan toleransi Romawi pada tahun 313 dan menggalakkan penyebaran<br />

agama Kristen dengan cepat sekali.34<br />

5. Praktik-Praktik dan Kepercayaan pada Awal Kristen dan Berikutnya<br />

Ketidakjelasan mengenai ajaran-ajaran Yesus yang terpatri, ditambah dengan penyiksaan terusmenerus<br />

terhadap orang-orang Kristen sampai awal abad ke-4, telah mengakibatkan beragamnya praktikpraktik<br />

keagamaan di bawah bendera Kristen. Ehrman berkata:<br />

Tentu saja terdapat orang-orang Kristen yang percaya kepada satu Tuhan; bagaimana pun juga<br />

yang lainnya percaya kepada dua Tuhan; dan yang lainnya lagi menyembah 30 tuhan, atau 365,<br />

atau lebih... Sebagian orang Kristen meyakini bahwa Kristus adalah manusia dan Tuhan sekaligus;<br />

yang lainnya mengatakan bahwa ia seorang rnanusia, bukan Tuhan; yang lainnya lagi mengklaim<br />

bahwa ia adalah Tuhan, bukan manusia; yang lainnya lagi bersikeras bahwa ia seorang manusia<br />

penjelmaan Tuhan untuk sementara waktu. Sebagian orang Kristen meyakini bahwa kematian<br />

Kristus telah mengantarkan keselamatan dunia; yang lainnya mengklaim bahwa kematian ini tidak<br />

ada pengaruhnya terhadap keselamatan; sementara yang lainnya lagi menganggap bahwa la tak<br />

pernah mati.35<br />

Q, koleksi asli ajaran-ajaran Yesus, telah lenyap dibanjiri dengan pengaruh-pengaruh lain yang<br />

bersaing pada saat agama baru itu masih dalam taraf perkembangannya.36 Teks-teks yang muncul di<br />

kalangan-kalangan Kristen berikutnya, dalam rangka mengisi kekosongan ini, mulai mendapat status<br />

sebagai Kitab Suci. Sementara di tengah-tengah kerisauan dalam usaha menemukan basis teologis bagi<br />

keyakinan-keyakinan mereka kepada Kitab-kitab Suci, berhagai macam sekte-dengan pandangan yang<br />

sangat berbeda-beda tentang kehidupan Yesus Kristus-memainkan peran masing-masing dalam<br />

memperbaiki dan membentuk teks, dengan tujuan untuk mencapai pandangan khusus teologisnya sendiri.<br />

Gereja Ortodoks, sebagai sebuah sekte yang akhimya menjadi dominan di atas sekte-sekte yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!