%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
This document is created with trial version of CHM2PDF Pilot 2.15.74.<br />
"Saya tahu bahwa kita ingin menyatukan manusia (umat Islam) pada satu Mushaf<br />
(dengan satu dialek) oleh sebab itu tidak akan ada perbedaan dan perselisihan" dan<br />
kami menyatakan "sebagai usulan yang sangat baik)."6<br />
Terdapat dua riwayat tentang bagaimana 'uthman melakukan tugas ini. Sam di antaranya (yang<br />
lebih masyhur) beliau membuat naskah mushaf semata-mata berdasarkan kepada Suhuf yang disimpan di<br />
bawah penjagaan Hafsa, bekas istri Nabi Muhammad saw. riwayat kedua yang tidak begitu terkenal<br />
menyatakan, 'uthman terlebih dahulu memberi wewenang pengumpulan Mushaf dengan menggunakan<br />
sumber mana, sebelum membandingkannya dengan Suhuf yang sudah ada. Kedua-dua versi riwayat<br />
sepaham bahwa Suhuf yang ada pada Hafsa memainkan peranan penting dalam pembuatan Mushaf<br />
'Uthmani.<br />
2. 'Uthman Menyiapkan Mushaf Langsung dari Suhuf<br />
Berdasarkan pada riwayat pertama `Uthman memutuskan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk<br />
melacak Suhuf dari Hafsa, mempercepat menyusun penulisan, dan memperbanyak naskah. AI-Bara'<br />
meriwayatkan,<br />
Kemudian 'Uthntan mengirim surat kepada Hafsa yang menyatakan. "Kirimkanlah Suhuf kepada<br />
kami agar kami dapat membuat naskah yang sempurna dan kemudian Suhuf akan kami kembalikan<br />
kepada anda." Hafsa lalu mengirimkannya kepada 'Uthman, yang memerintahkan Zaid bin Thabit,<br />
`Abdullah bin az-Zubair, Sa'id bin al-'As, dan 'AbdurRahman bin al-Harith bin Hisham agar<br />
memperbanyak salinan (duplicate) naskah. Beliau memberitahukan kepada tiga orang Quraishi,<br />
"Kalau kalian tidak setuju dengan Zaid bin Thabit perihal apa saja mengenai Al-Qur'an, tulislah<br />
dalam dialek Quraish sebagaimana AIQur'an telah diturunkan dalam logat mereka." Kemudian<br />
mereka berbuat demikian, dan ketika mereka selesai membuat beberapa salinan naskah `Uthman<br />
mengembalikan Suhuf itu kepada Hafsa...7<br />
3. 'Uthman Membuat Naskah Mushaf Tersendiri<br />
i. Pelantikan Sebuah Panitia yang Terdiri dari Dua belas Orang untuk Mengawasi Tugas<br />
Ini<br />
Riwayat kedua adalah pendapat yang agak rumit dan kompleks. Ibn Sirin, (w. 110 H.)<br />
meriwayatkan,<br />
Ketika 'Uthman memutuskan untuk menyatukan ( ) Al-Qur'an, dia mengumpulkan<br />
panitia yang terdiri dari dua belas orang dari kedua-dua suku Quraish dan Ansar. Di<br />
antara mereka adalah Ubayy bin Ka'b dan Zaid bin Thabit.8<br />
Identitas dua betas orang ini bisa dilacak melalui beberapa sumber. AIMu'arrij as-Sadusi<br />
menyatakan, "Mushaf yang baru disiapkan diperlihatkan pada (1) Sa'id bin al-'As bin Sa'id bin al-'As untuk<br />
dibaca ulang;"9 dia menambahkan (2) Nafi' bin Zubair bin `Amr bin Naufal.10 Yang lain termasuk (3) Zaid<br />
bin Thabit, (4) Ubayy bin Ka'b, (5) 'Abdullah bin az-Zubair, (6) 'Abrur-Rahman bin Hisham, dan (7) Kathir bin<br />
Aflah.11 Ibn Hajar menyebutkan beberapa nama lain: (8) Anas bin Malik, (9) ' Abdullah bin 'Abbas, dan (10)<br />
Malik bin Abi 'Amir.12 Dan al-Baqillani menyebutkan selebihnya (11) 'Abdullah bin `Umar, dan (12)<br />
`Abdullah bin 'Amr bin al-'As.13<br />
ii. Penyusunan Sebuah Naskah Sendiri (Otonom)<br />
'Uthman memercayakan pada dua belas orang di atas tadi untuk mengurusi tugas ini dengan<br />
mengumpulkan dan menabulasikan AI-Qur'an, yang ditulis di atas kertas kulit pada zaman Nabi<br />
Muhammad Sejarawan ulung, Ibn `Asakir (w. 571 H.) menyebutkan dalam bukunya History of<br />
Damascus (sejarah Damaskus):<br />
Dalam ceramahnya 'Uthman mengatakan, "Orang-orang telah berbeda dalam bacaan mereka, dan<br />
saya menganjurkan kepada siapa saja yang memiliki ayat-ayat yang dituliskan di hadapan Nabi