11.05.2013 Views

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

%5BMuhammad%20Mustafa%20Al-A'zami%5D%20Sejarah%20Teks%20Al-Quran

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

This document menyatakan is created bahwa with Ibn trial Mas'ud version menyebut of CHM2PDF ayat ini dengan Pilot 2.15.74.<br />

cara begitu tanpa ada bukti mata rantai riwayat.<br />

Ini tidak lebih dari cerita omong kosong, sekadar kabar burung dan supaya dia dapat meningkatkan<br />

anggapan yang bernilai murahan sebagai argumentasi melawan bacaan yang terbukti betul guna<br />

membantah metode yang membedakan antara periwayat yang jujur dan yang gadungan.29<br />

Tuduhan Jeffery melebar tidak hanya Mushaf Ibn Mas'ud, oleh karena itu saya di sini akan menjawab<br />

dengan ringkas tentang riwayat yang salah yang menyatakan bahwa Khalifah 'Ali membaca satu ayat<br />

yang bertentangan dengan Mushaf ‘Uthmanl. Bacaan:<br />

(menambahkan dua kata pada ayat 103:1).30 Pengarang buku al-Mabani31 mengecam bahwa riwayat ini<br />

ada tiga kesalahan:<br />

a. ‘Asim bin Abi an-Najud, salah seorang mahasiswa cemerlang as-Sulami, yang kemudian jadi<br />

salah seorang mahasiswa 'Ali yang dihormati, mengaitkan bahwa 'Ali membaca ayat ini sama<br />

seperti yang ada di Mushaf ‘Uthmani.<br />

b. ‘Ali menjadi khalifah setelah terbunuhnya ‘Uthman. Apakah dia percaya bahwa pendahulunya<br />

bersalah karena menghilangkan kata-kata terterrtu, tentunya ini merupakan kewajiban ‘Ali<br />

untuk membetulkan kesalahannya. Jika tidak maka akan dituduh mengkhianati<br />

kepercayaannya.<br />

c. Usaha ‘Uthman mendapatkan dukungan dari seluruh umat Muslim; ‘Ali sendiri berkata bahwa<br />

tidak ada seorang pun yang bersuara menentang, dan kalau dia merasa tidak suka, tentu ia<br />

naik pitam.32<br />

Pandangan ini hanya satu dari beribu pandangan dari sahabat Nabi Muhammad yang<br />

bersemangat menyaksikan pecahan Al-Qur'an tua, sebagaimana kuatnya kesaksian mereka waktu<br />

menyetujui keutuhan naskah Al-Qur'an. Tidak ada tambahan, pengurangan, maupun penyelewengan.<br />

Siapa saja yang menolak pendapat ini dan mencoba untuk membawa barang baru, mengklaim ini adalah<br />

teks sebelum ‘Uthmani yang disukai oleh sahabat ini atau itu, adalah fitnah buat para sahabat yang sangat<br />

kuat imannya. Ibn Mas'ud sendiri, pengarang al-Masahif dan yang melengkapi bermacam-macam qira'at<br />

yang tidak sama dengan teks `Uthmani, menolak untuk mengategorikan nilai mereka seperti Al-Qur'an.<br />

Dia berkata, "Kita tidak mengakui bacaan AlQur'an kecuali membaca apa yang tertulis dalam Mushaf<br />

`Uthmani. Jika ada seseorang yang membaca sesuatu yang bertentangan dengan Mushaf ini dalam<br />

shalat, maka saya akan menyuruh agar mengulang shalat kembali."33<br />

Tahap pembentukan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru terjadi dalam waktu yang penuh<br />

perubahan, keadaan politik waktu itu menjadikan dua teks benar-benar acak-acakan. Upaya meniru secara<br />

tepat tentang perilaku kejahatan ini ke dalam teks Al-Qur'an, ilmuwan Barat melihat semua bukti umat<br />

Islam dengan penuh prasangka selagi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru penuh dengan keraguan di<br />

dalamnya.34 Sedang rasa was-was terhadap kebenaran pada variasi materi yang menghantui pikiran<br />

Jeffery, namun demikian dia tidak pernah mencantumkan dalam bukunya.<br />

Beberapa varian kelihatannya tidak mungkin terjadi secara bahasa... Beberapa kalangan berusaha<br />

memberikan kesan bahwa perbedaan ini merupakan kelanjutan hasil ciptaan para ahli ilmu bahasa<br />

(philologers)... Hanya saja, sebagian besar menganggap suatu kelanjutan kehidupan hakiki sejak<br />

sebelum zaman teks 'Uthmani, kendati hanya setelah melewati pencarian kajian kritis keilmuan<br />

modern ... apakah kita mesti bebas menggunakannya dalam rekonstruksi yang dituju tentang<br />

sejarah teks AlQur' an.35<br />

Jasa ini dan pencarian kritis terhadap keilmuan modern yang dilakukan Jeffery, sayangnya, tidak<br />

lebih dari slogan gaya baru yang tak berarti.<br />

5. Mengubab Sebuah Kata Karena Kesamaannya dalam Waktu Membaca<br />

Goldziher, Blachere dan yang lainnya menganggap bahwa di zaman masyarakat Muslim terdahulu,<br />

mengubah sebuah kata dalam ayat Al-Qur' an untuk mencari kesamaan adalah sangat dibolehkan.36<br />

Alasan yang melandasi anggapan mereka ada dua faktor:<br />

At-Tabari melaporkan melalui `Umar bahwa Nabi berkata, "Oh ‘Umar, semua AI-Qur'an adalah<br />

betul (contohnya AI-Qur'an akan tetap sah walau secara tak sengaja anda terlewat dari ayat ke ayat<br />

yang lain), kecuali anda tak sengaja tergelincir dari satu ayat yang mendukung rahmat Allah pada<br />

seseorang mengabarkan tentang murka-Nya, atau sebaliknya".37<br />

Hadith ini membuktikan dirinya sebagai dasar yang kuat membolehkan khayalan aktif<br />

imaginasi bagi mereka yang tetap memaksakan pendapat bahwa persamaan kata dapat dipakai<br />

sebebas mungkin selama ruh kata-kata itu tetap dipertahankan. Adakah masalah seperti ini pernah<br />

terjadi? Kita tahu dari hukum perjanjian kita bahwa tidak ada seorang pengarang yang akan<br />

memberi persetujuan mengganti kalimatnya dengan kata-kata persamaan (synonyms), walaupun<br />

kata-kata itu dipilih secara teliti. Dalam masalah Al-Qur'an, yang bukan buatan penduduk bumi ini,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!