20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

Rachel tersenyum dan menatap gedung aneh yang sekarang<br />

tampak makin dekat di atas dataran es itu. "<strong>Dan</strong> karena<br />

NASA belum pernah pergi ke Mars, kalian memutuskan untuk<br />

berkemah secara besar-besaran di sini, begitu?"<br />

Lelaki itu tertawa. "Sebenarnya aku lebih memilih Tahiti,<br />

tetapi nasib telah menentukan lokasi ini."<br />

Rachel menatap dengan perasaan tidak yakin pada<br />

bangunan itu. Bagian luarnya yang keputih-putihan itu tampak<br />

seperti hantu ketika disandingkan dengan langit yang<br />

gelap. Ketika IceRover mendekati bangunan kubah itu, kendaraan<br />

itu berhenti di depan sebuah pintu kecil di sisi bangunan<br />

tersebut yang sekarang terbuka. Cahaya dari dalam menerangi<br />

salju di luar. Kemudian seseorang melangkah keluar. Lelaki<br />

itu seperti raksasa gemuk yang mengenakan sweater hitam<br />

dari kulit domba yang semakin memperbesar ukuran tubuhnya<br />

dan membuatnya tam-pak seperti beruang. Dia bergerak<br />

mendekati IceRover.<br />

Rachel tidak ragu siapa lelaki besar itu. Dia adalah<br />

Lawrence Ekstrom, Administrator NASA.<br />

Si pengemudi tersenyum menenteramkan. "Jangan tertipu<br />

dengan ukuran tubuhnya yang besar. Orangnya sangat ramah<br />

seperti kucing."<br />

Lebih tepat seperti harimau, kata Rachel dalam hati yang<br />

mengetahui betul reputasi Ekstrom yang selalu menerkam<br />

mereka yang mencoba-coba menghalangi impiannya.<br />

Ketika Rachel menuruni IceRover, angin hampir saja menerbangkannya.<br />

Dia merapatkan mantelnya dan bergerak ke<br />

arah kubah itu.<br />

Administrator NASA menyambutnya di tengah jalan sambil<br />

mengulurkan tangannya yang bersarung tangan sangat<br />

besar. "Ms. Sexton, terima kasih mau datang."<br />

Rachel mengangguk ragu-ragu dan berseru untuk mengalahkan<br />

deru angin. "Terus terang, Pak, saya tidak yakin punya<br />

pilihan lain."<br />

102<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!