20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

"MEREKA TIDAK memercayainya," kata Rachel sambil menatap<br />

Tolland.<br />

Tentara yang berada di dalam cengkeraman robot menye-<br />

ringai kesakitan. "Senjatamu kosong, dan helikopter itu jelas<br />

akan menembak. Kalian berdua akan mati. Satu-satunya<br />

harapan adalah melepaskan kami."<br />

Tidak akan pernah, pikir Rachel sambil memikirkan<br />

tindakan berikutnya. Dia melihat tentara lain yang terikat dan<br />

tersumbat yang tergeletak di dekat kakinya tepat di depan<br />

kapal selam. Dia tampak setengah sadar karena kehilangan<br />

banyak darah. Rachel kemudian berjongkok di samping lelaki<br />

itu, dan menatap matanya dengan tajam. "Aku akan membuka<br />

sumbatan mulutmu dan memegang CrypTalk untukmu. Kau<br />

harus memastikan helikopter itu mundur. Jelas?"<br />

594<br />

Lelaki itu mengangguk dengan tulus.<br />

Rachel menarik sumbatan mulut lelaki itu. Prajurit itu<br />

langsung meludahinya dengan air liur berdarah ke wajah<br />

Rachel.<br />

"Perempuan jalang," dia mendesis lalu terbatuk. "Aku<br />

akan menyaksikanmu mati. Mereka akan membunuhmu tanpa<br />

ampun, dan aku akan menikmati proses itu setiap menitnya."<br />

Rachel mengusap ludah yang terasa panas itu dari wajahnya<br />

ketika dia merasa tangan Tolland menariknya menjauh.<br />

Tolland menariknya dan menenangkannya sambil mengambil<br />

senapan mesin itu dari tangannya. Dari sentuhan dari tangan<br />

Tolland yang gemetar, Rachel dapat merasakan ada sesuatu<br />

yang meledak dalam diri lelaki itu. Tolland kemudian berjalan<br />

ke arah sebuah panel pengendali yang terletak beberapa yard<br />

jaraknya, lalu meletakkan tangannya pada sebuah tuas pengungkit,<br />

dan menatap tajam pada lelaki yang tergeletak di atas<br />

dek itu.<br />

"Kesalahan kedua," kata Tolland. "<strong>Dan</strong> di atas kapalku,<br />

itulah jumlah maksimal yang bisa kau lakukan."<br />

Dengan kemarahan yang meluap, Tolland menurunkan<br />

tuas pengungkit itu. Sebuah pintu besar di lantai dek yang<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!