20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

tampak mencerminkan masa kepresidenan Zach Herney saat<br />

ini dengan cukup tepat.<br />

Presiden menunjuk ke salah satu dari tiga kursi dengan<br />

sandaran tinggi yang diatur menghadap mejanya untuk memberi<br />

isyarat kepada tamunya. Rachel pun duduk. Dia mengira<br />

Presiden akan duduk di balik meja kerjanya, tetapi ternyata<br />

Zach menarik salah satu kursi tersebut dan duduk di<br />

sampingnya.<br />

Sengaja menempatkan diri sejajar denganku, kata Rachel<br />

dalam hati. Presiden memang pintar menyanjung orang lain.<br />

"Baik, Rachel," kata Herney sambil mendesah letih ketika<br />

dia sudah duduk dengan nyaman. "Aku bisa membayangkan,<br />

kau begitu bingung ketika duduk di sini bersamaku, bukan?"<br />

Sikap jaga jarak yang dimiliki Rachel segera memudar<br />

ketika mendengar suara Presiden yang terasa tulus. "Sebenarnya,<br />

Pak, saya bahkan tidak mampu berkata-kata."<br />

Herney tertawa terbahak-bahak. "Hebat. Tidak setiap hari<br />

aku dapat membuat orang NRO tidak mampu berkata-kata."<br />

"<strong>Dan</strong> tidak setiap hari juga orang NRO diundang masuk<br />

ke dalam Air Force One oleh seorang presiden yang memakai<br />

sepatu hiking."<br />

52<br />

Presiden tertawa lagi.<br />

Ketukan ringan di pintu kantor seperti mengatakan kalau<br />

kopi yang diminta Presiden sudah datang. Salah seorang awak<br />

pesawat masuk dengan membawa poci yang terbuat dari<br />

logam dengan uap yang mengepul-ngepul dan dua mug dari<br />

bahan yang sama di atas sebuah nampan. Atas permintaan<br />

Presiden, perempuan itu meletakkan nampannya di atas meja<br />

dan kemu-dian pergi.<br />

"Krim dan gula?" tanya Presiden sambil berdiri untuk<br />

me-nuangkan kopi.<br />

"Krim saja, terima kasih." Rachel menikmati aroma kopi<br />

yang kental itu. Presiden Amerika Serikat melayaniku minum kopi<br />

secara pribadi?<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!