20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

Tetapi ternyata Delta-One sama sekali mengabaikan<br />

Tolland. Dengan mulut ternganga ketakutan, dia menoleh ke<br />

belakang ke arah helikopternya yang sedang diparkir. Rachel<br />

mengikuti tatapan mata Delta-One. Helikopter tempur Kiowa,<br />

dengan mesin besarnya yang masih menyala, perlahan-lahan<br />

mulai tergelincir turun dari dek yang miring. Kaki metal helikopter<br />

itu terlihat seperti sepatu ski yang meluncur di sebuah<br />

lereng. Saat itu Rachel sadar, mesin besar itu sedang meluncur<br />

ke arah Triton.<br />

DELTA-ONE berjuang mendaki dek yang miring itu dan<br />

berjalan ke arah pesawat yang sedang menggelincir itu, lalu<br />

memanjat masuk ke dalam. Dia tidak ingin membiarkan satusatunya<br />

alat untuk menyelamatkan diri dari kapal jelek ini<br />

tergelincir dari dek. Delta-One mencengkeram tuas pengendali<br />

Kiowa dan menariknya ke belakang. Naik! Dengan bunyi<br />

deru yang memekakkan telinga, baling-baling di atas helikopter<br />

berputar semakin cepat dan berusaha mengangkat pesawat<br />

yang dibebani senjata itu dari dek. Ke atas, keparat! Helikopter<br />

itu menggelincir turun ke arah Triton, dan Delta-Two<br />

terkesiap dalam cengkeraman lengan Triton.<br />

Dengan bagian hidung terangkat ke depan, baling-baling<br />

Kiowa juga terangkat. <strong>Dan</strong> ketika helikopter itu meluncur dari<br />

dek, gerakannya justru maju, bukan ke atas, dan bergerak<br />

dengan cepat mendekati Triton seperti gergaji raksasa. Naik!<br />

Delta-One menarik tuasnya lagi sambil berharap dia dapat<br />

melepaskan rudal Hellfire seberat setengah ton yang membebaninya.<br />

Baling-baling itu hampir mengenai kepala Delta-<br />

Two dan bagian atas kapal selam Triton sambil terus bergerak<br />

dengan begitu cepat. Sekarang baling-baling itu tidak<br />

akan dapat menghindar dari kabel yang menggantung Triton.<br />

Ketika baling-baling baja Kiowa yang berputar dengan<br />

kecepatan 300 rpm itu bertemu dengan kabel penderek kapal<br />

selam berkapasitas lima belas ton, ketenangan malam itu terguncang<br />

karena bunyi hantaman metal dengan metal. Bunyi<br />

itu seolah menggambarkan peperangan dalam dongengdongeng.<br />

Dari kokpit helikopter tempur Kiowa, Delta-One<br />

melihat baling-balingnya menyerang kabel penderek seperti<br />

630<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!