20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

519<br />

TITIK MUSLIHAT<br />

brooke, seorang penjaga terbangun dengan terkejut karena<br />

suara ponselnya. Dia tersentak dan terbangun di atas kursinya,<br />

lalu menggosok mata-nya, dan mengeluarkan ponsel dari<br />

saku jasnya.<br />

"Ya?"<br />

"Owen, ini Gabrielle."<br />

Penjaga Sexton itu mengenali suara Gabrielle. "Oh, hai."<br />

"Aku harus berbicara dengan Senator. Maukah kau<br />

mengetukkan pintunya untukku? Saluran teleponnya sibuk."<br />

"Ini sudah malam sekali."<br />

"Dia tidak tidur. Aku yakin itu." Gabrielle terdengar<br />

cemas. "Ini darurat."<br />

"Darurat lagi?"<br />

"Sama dengan yang tadi. Tolong sambungkan saja, Owen.<br />

Ada sesuatu yang sangat ingin aku sampaikan padanya."<br />

Si penjaga mendesah, dan kemudian berdiri. "Baik, baik.<br />

Akan aku ketuk pintunya." Dia menggeliat, dan berjalan ke<br />

pintu apartemen Sexton. "Tetapi aku melakukan ini hanya<br />

karena dia senang ketika aku tadi membiarkanmu masuk."<br />

Dengan enggan, dia menaikkan tinjunya untuk mengetuk.<br />

"Apa katamu tadi?" tanya Gabrielle.<br />

Tangan si penjaga berhenti di udara. "Aku bilang Senator<br />

senang aku sudah membiarkan kau masuk tadi. Kau benar. Itu<br />

sama sekali tidak masalah."<br />

"Kau dan Senator membicarakan hal itu?" Gabrielle terdengar<br />

terkejut.<br />

"Ya. Memangnya kenapa?"<br />

"Tidak apa-apa. Aku hanya tidak mengira ...."<br />

"Sebenarnya, itu agak aneh juga. Senator membutuhkan<br />

beberapa detik untuk mengingat kau pernah datang ke sini.<br />

Kukira mereka semua agak mabuk."<br />

"Kapan kau berbicara dengannya, Owen?"<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!