20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

mereka melakukan persiapan terakhir. Sang operator dapat<br />

melihat Presiden dalam jarak dua puluh yard dari tempatnya<br />

berdiri, dan dia menunggu di ambang pintu. Para ahli rias<br />

sedang merias wajah Presiden.<br />

"Numpang lewat!" seru perempuan yang membawa telepon<br />

nirkabel itu sambil mencoba menerobos kerumunan<br />

orang. "Telepon untuk Presiden. Permisi. Numpang lewat!"<br />

Sambil menggenggam telepon itu erat-erat, sang operator<br />

mendorong orang-orang untuk mendapat jalan menuju<br />

Presiden. "Telepon untuk Presiden!" katanya terengah-engah.<br />

"Numpang lewat!"<br />

Tiba-tiba sebuah penghalang yang menjulang melangkah<br />

maju dan menghalangi jalannya. Marjorie Tench. Wajah panjang<br />

sang penasihat senior Presiden itu memberengut pertanda<br />

tidak suka. "Ada apa?"<br />

"Aku menerima telepon darurat!" kata operator itu sambil<br />

terengah-engah. "... panggilan telepon untuk Presiden."<br />

Tench tampak tidak percaya. "Tidak sekarang, tidak<br />

boleh!"<br />

350<br />

"Ini dari Rachel Sexton. Katanya ini darurat."<br />

Tatapan marah yang membayangi wajah Tench lebih mengesankan<br />

kebingungan yang dirasakannya daripada kemarahannya.<br />

Tench menatap telepon nirkabel itu. "Itu sambungan<br />

telepon rumah. Itu tidak aman."<br />

"Memang tidak, Bu. Tetapi telepon yang masuk pun memang<br />

biasanya dari jalur terbuka. Ms. Rachel menelepon dari<br />

telepon radio. Dia harus berbicara dengan Presiden segera."<br />

"Siaran langsung dalam sembilan puluh detik!"<br />

Mata dingin Tench memandang sang operator, lalu dia<br />

mengulurkan tangannya yang seperti kaki laba-laba. "Berikan<br />

telepon itu."<br />

Jantung si operator berdebar keras sekarang. "Ms. Sexton<br />

ingin berbicara dengan Presiden Herney langsung. Dia me-<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!