20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

281<br />

TITIK MUSLIHAT<br />

Tolland merampas balon yang masih terlipat dari tangan<br />

Rachel. Bahan balon itu berupa bahan setipis kertas tisu, tapi<br />

jelas tidak dapat robek. Semoga berhasil. "Berpeganglah!"<br />

"Mike?" kata Rachel. "Apa—"<br />

Tolland menebarkan bahan kain Mylar yang masih<br />

terlipat rapi itu ke udara di atas kepala mereka. Tiupan angin<br />

yang deras langsung menyambarnya dan mengembangkan -<br />

nya seperti sebuah parasut dalam badai. Lembaran kain itu<br />

segera mengembang terbuka sambil mengeluarkan suara<br />

keras.<br />

Tolland merasa sentakan kuat di tali pengamannya, dan<br />

dia menyadari dirinya terlalu menganggap remeh kekuatan<br />

angin katabatic. Dalam waktu sangat singkat, Tolland dan<br />

Rachel sudah setengah terbang, tertarik menuruni lereng es.<br />

Sesaat kemudian, Tolland merasa sebuah hentakan lagi ketika<br />

tali pengamanannya tertarik karena terhubung dengan Corky<br />

Marlinson. Dua puluh yard ke belakang, temannya yang<br />

ketakutan tertarik lepas dari kuncian penyerangnya yang<br />

terkejut karena kejadian yang tiba-tiba ini sehingga menyebabkan<br />

salah satu dari mereka terjengkang ke belakang.<br />

Corky mengeluarkan teriakan ketakutan ketika dia juga<br />

terseret dengan cepat menyeberangi es, hampir membentur<br />

kereta luncur yang terbalik, dan kemudian terombang-ambing<br />

sambil terus melaju. Tali kedua ikut terseret di samping<br />

tubuh Corky ... itu tali yang tadi terhubung dengan tubuh<br />

Norah Mangor.<br />

Tidak ada yang dapat kaulakukan, kata Tolland pada<br />

dirinya sendiri.<br />

Seperti boneka-boneka manusia yang saling terkait, mereka<br />

meluncur menuruni lereng es. Peluru-peluru es beterbangan,<br />

tetapi Tolland tahu para penyerang itu telah kehilangan<br />

kesempatan mereka. Di belakang Tolland, prajuritprajurit<br />

berbaju putih itu tampak semakin memudar, mengerut<br />

menjadi <strong>titik</strong>-<strong>titik</strong> yang diterangi obor-obor.<br />

Tolland sekarang merasa es menggesek bagian bawah<br />

pakaian tebalnya dengan kecepatan tinggi seolah ingin<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!