20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

172<br />

Mereka tertawa lagi.<br />

"Perhatian, teman-teman" salah satu petugas televisi NASA<br />

berseru melalui sebuah megafon. "Kami akan mengganti<br />

penerangan dengan lampu media. Akan gelap sebentar."<br />

"<strong>Dan</strong> jangan berciuman dalam gelap," seseorang<br />

berteriak. "Ini acara keluarga!"<br />

Ekstrom terkekeh sambil menikmati canda tawa anak<br />

buahnya ketika mereka melakukan pengaturan terakhir pada<br />

lampu-lampu sorot dan pencahayaan khusus.<br />

"Pergantian ke lampu media dalam lima, empat, tiga, dua<br />

...."<br />

Bagian dalam kubah itu gelap gulita dengan cepat ketika<br />

lampu-lampu halogen dipadamkan. Dalam beberapa detik,<br />

semua lampu itu padam. Kegelapan yang pekat pun<br />

menyelimuti orang-orang di dalam sana.<br />

"Siapa mencubit bokongku?" seseorang berseru dan kemudian<br />

tertawa.<br />

Kegelapan itu hanya berlangsung sesaat. Setelah itu<br />

menjadi sangat benderang karena lampu-lampu sorot media<br />

dinyalakan. Semua orang menyipitkan matanya. Pergantian<br />

itu sekarang sudah sempurna. Seperempat habisphere NASA di<br />

bagian utara telah menjadi studio televisi. <strong>Dan</strong> sisa daerah<br />

kubah itu sekarang tampak seperti lumbung yang terbuka<br />

pada malam hari. Satu-satunya cahaya di daerah itu hanyalah<br />

dari pantulan lampu-lampu media dari langit-langit yang<br />

melengkung dan menampakkan bayangan-bayangan panjang<br />

di area kerja yang sekarang kosong.<br />

Ekstrom mundur ke balik kegelapan dan merasa senang<br />

ketika melihat timnya minum-minum di sekitar meteorit yang<br />

bercahaya itu. Dia merasa seperti seorang ayah pada hari<br />

Natal yang sedang menatap anak-anaknya bersenang-senang<br />

di sekitar pohon terang.<br />

Tuhan tahu, mereka berhak mendapatkan kegembiraan itu,<br />

pikir Ekstrom tanpa pernah menduga malapetaka apa yang<br />

sedang menunggu di depan mereka. []<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!