20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

17<br />

MARJORIE TENCH, penasihat senior Presiden, terlihat<br />

seperti kerangka berjalan. Tubuhnya yang setinggi enam kaki<br />

itu mirip menara konstruksi yang dilengkapi dengan lengan<br />

dan kaki. Di atas tubuhnya yang kerempeng itu bertengger<br />

sebuah wajah getir dengan kulit yang keriput dan mata tanpa<br />

emosi. Pada usia lima puluh tahun, Marjorie Tench terlihat<br />

seperti berusia tujuh puluh tahun.<br />

Di Washington, Tench dianggap sebagai dewi dalam<br />

kancah politik. Kabarnya dia memiliki keahlian analitis yang<br />

hanya dimiliki ahli nujum. Pengalamannya selama puluhan<br />

tahun memimpin Biro Intelijen dan Penelitian di Departemen<br />

Luar Negeri telah mengasah pikirannya sehingga menjadi<br />

tajam dan kritis. Sayangnya, di samping kecerdasan politisnya,<br />

dia juga memiliki karakter yang dingin seperti es sehingga<br />

hanya segelintir orang yang mampu bertahan lebih dari<br />

beberapa menit dengan-nya. Marjorie Tench memang memiliki<br />

otak super seperti kom-puter, namun kehangatannya pun<br />

seperti komputer juga. Tetapi Presiden Zach tidak mengalami<br />

kesulitan untuk menerima Marjorie apa adanya. Bisa dikatakan,<br />

intelektualitas dan kerja keras perempuan tersebut merupakan<br />

penyebab utama Herney menjadi orang nomor satu di<br />

negeri ini.<br />

"Marjorie," kata Presiden sambil berdiri untuk menyambutnya<br />

di Ruang Oval. "Apa yang dapat kubantu?" Dia tidak<br />

mempersilakan Marjorie duduk. Sopan santun biasa tidak<br />

cocok bagi perempuan seperti Marjorie Tench. Kalau dia ingin<br />

duduk, dia pasti akan duduk tanpa diminta.<br />

"Aku tahu kau akan mengadakan pengarahan singkat pada<br />

pukul empat sore nanti." Suara Marjorie terdengar serak<br />

akibat rokok yang biasa dihisapnya. "Bagus sekali."<br />

96<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!