20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

Ketika Rachel mengikuti Presiden berjalan di dalam<br />

pesawat itu, dia merasa heran melihat sang presiden tampak<br />

begitu gembira dan tenang untuk ukuran seseorang yang<br />

sedang kalah dalam jajak pendapat. Presiden juga berpakaian<br />

dengan sangat santai—celana jeans, kemeja polo, dan sepatu<br />

hiking merek L.L. Bean.<br />

Rachel berusaha membangun percakapan."Anda ... senang<br />

mendaki gunung, Pak Presiden?"<br />

"Sama sekali tidak. Para penasihat kampanyeku memutuskan<br />

beginilah penampilan baruku. Bagaimana pendapatmu?"<br />

Rachel berharap Presiden tidak bersungguh-sungguh<br />

dengan ucapannya itu. "Sangat ... mm ... gagah, Pak."<br />

Raut wajah Herney tidak berubah. "Bagus. Kami pikir, ini<br />

akan membantu kami meraih kembali suara dari perempuanperempuan<br />

yang mendukung ayahmu." Setelah beberapa<br />

detik, Presiden tersenyum lebar. "Ms. Sexton, itu hanya<br />

gurauan. Kita berdua pasti tahu, aku membutuhkan lebih dari<br />

sekadar celana jeans dan kemeja polo untuk memenangkan<br />

pemilihan umum ini.<br />

Keterbukaan dan kejenakaan Presiden dengan cepat<br />

meng-hapus ketegangan yang dirasakan Rachel karena berada<br />

di tempat ini. Walaupun fisiknya biasa-biasa saja, hal itu<br />

mampu ditutupi Herney dengan keunggulan diplomasinya.<br />

Diplomasi adalah keahlian untuk berhubungan dengan orang<br />

lain, dan Zach Herney memiliki bakat tersebut.<br />

Rachel mengikuti Presiden hingga ke bagian belakang<br />

pesa-wat. Semakin ke dalam mereka melangkah, semakin tidak<br />

mirip pesawat interiornya. Dia dapat melihat koridor yang<br />

meleng-kung, dinding berlapis wall-paper, bahkan sebuah<br />

ruangan olah raga, lengkap dengan StairMaster dan mesin<br />

dayung. Anehnya, pesawat itu begitu lengang.<br />

50<br />

"Anda bepergian sendirian, Pak Presiden?"<br />

Presiden menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya aku<br />

baru saja mendarat."<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!