20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

menunggu tutup palka itu terbuka. Tetapi tidak ada ge-rakan<br />

di bawah sana.<br />

Ketika melihat kembali ke dek Goya, mata Tolland mengukur-ukur<br />

area terbuka yang membentang di tempat dia<br />

bersembunyi dengan pagar buritan. Dua puluh kaki. Jarak<br />

yang terlalu jauh untuk ditempuh tanpa perlindungan.<br />

Tolland menarik nafas panjang dan memutuskan sesuatu.<br />

Dia lalu membuka kemejanya, lalu melemparkannya ke sebelah<br />

kanannya ke arah dek yang terbuka. Ketika Pickering<br />

menembak kemeja itu hingga berlubang-lubang, Tolland<br />

berlari ke sebelah kiri menuruni dek yang miring dan membelok<br />

ke arah buritan dengan lompatan yang terburu-buru dia<br />

melemparkan dirinya melewati pagar di buritan, dan melompat<br />

dari bagian belakang kapal. Ketika sedang melayang<br />

tinggi dia udara, ia mendengar desingan peluruh di sekelilingnya,<br />

dan dia tahu jika satu peluruh saja berhasil menggores<br />

tubuhnya, dia akan menjadi santapan hiu-hiu di bawah<br />

sana begitu dia menyentuh air.<br />

RACHEL SEXTON merasa seperti hewan liar yang terperangkap<br />

di dalam kandang. Dia sudah mencoba lagi dan lagi<br />

tanpa hasil. Dia dapat mendengar sebuah tangki dibawah -nya<br />

mulai terisi air, dan dia merasa kapal selam itu bertambah<br />

berat. Kegelapan lautan bertambah inci demi inci melewati<br />

kubah cerobong pandang di hadapannya ini, seperti tirai hitam<br />

yang naik dari bawah.<br />

Melalalui bagian bawah kubah kapal selam yang terbuat<br />

dari kaca, Rachel dapat melihat lautan luas yang begitu<br />

lengang seperti kuburan. Lautan yang luas dan kosong di<br />

bawah itu seperti mengancam untuk menelannya bulat-bulat.<br />

Dia kembali meraih pembuka pintu palka dan berusaha<br />

memutarnya agar terbuka sekali lagi, tetapi pintu itu tidak<br />

bergerak. Paru-parunya mulai sesak. Aroma pengap dari<br />

karbon dioksida terasa pedas di dalam hidungnya. Diantara<br />

semuanya itu, satu perasaan datang berulang-ulang dan<br />

menghantuinya.<br />

640<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!