20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

637<br />

TITIK MUSLIHAT<br />

orang memercayai aku. Aku bisa menyangkalnya lagi dengan<br />

mudah."<br />

"Gedung Putih memiliki foto-foto itu," bantah Gabrielle.<br />

Sexton bahkan tidak memerdulikannya. "Mereka tidak<br />

memiliki foto-foto. <strong>Dan</strong> jika memang mereka memilikinya, itu<br />

semua tidak ada artinya." Dia kemudian menempelkan segel<br />

yang terakhir. "Aku memiliki kekebalan. Amplop-amplop ini<br />

sanggup menangkis semua tuduhan itu."<br />

Gabrielle tahu Sexton benar. Dia merasa sangat tidak<br />

berdaya ketika Sexton mengagumi hasil pekerjaannya. Di atas<br />

mejanya, tergeletak sepuluh amplop putih dari linen yang terlihat<br />

begitu anggun. Nama Sexton berikut alamatnya tercetak<br />

menonjol di atas amplop tersebut dan diamankan dengan segel<br />

merah bercap inisialnya. Surat-surat ini terlihat seperti suratsurat<br />

kerajaan. Tetapi, raja-raja dinobatkan tanpa harus memiliki<br />

alasan yang begitu kuat seperti informasi di dalam amplop<br />

itu.<br />

Sexton mengambil amplop-amplop itu dan bersiap pergi.<br />

Gabrielle melangkah menghalanginya. "Kau membuat kesalahan.<br />

Ini dapat ditunda."<br />

Mata Sexton menembus ke dalam mata Gabrielle. "Aku<br />

telah membuatmu menjadi seperti sekarang ini, Gabrielle, dan<br />

sekarang aku memecatmu."<br />

"Faks dari Rachel akan mengantarmu ke kursi Kepresidenan.<br />

Kau berutang pada putrimu."<br />

"Aku sudah memberinya banyak hal."<br />

"Bagaimana kalau ada yang terjadi pada dirinya?"<br />

"Maka dia akan memperkuat jumlah suara dari para pemilihku<br />

yang bersimpati atas nasibnya."<br />

Gabrielle tidak dapat memercayai pikiran seperti itu bisa<br />

terlintas dalam benak Sexton, apalagi keluar dari bibirnya.<br />

Dengan rasa jijik, dia meraih telepon. "Aku akan menelepon<br />

Gedung Pu—"<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!