20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

19<br />

ADMINISTRATOR NASA Lawrence Ekstrom bertubuh<br />

besar, berkulit kemerah-merahan dan kasar, seperti dewa<br />

Norwegia yang sedang marah. Rambut pirangnya yang tegak<br />

dipangkas pendek gaya militer dengan alis yang berkerut di<br />

bawahnya, sementara hidungnya yang bulat dihiasi urat-urat<br />

berwarna kemerahan. Pada saat itu, matanya yang bersinar<br />

dingin terlihat sayu karena tidak tidur selama beberapa<br />

malam. Sebagai mantan ahli strategi ruang angkasa dan penasihat<br />

operasi di Pentagon sebelum menjabat di NASA, reputasi<br />

Ekstrom yang galak sebanding dengan dedikasinya untuk<br />

mengerjakan misi yang di-tenmanya.<br />

Ketika Rachel Sexton mengikuti Lawrence Ekstrom memasuki<br />

habisphere, perempuan itu merasa sedang berjalan memasuki<br />

jalinan lorong-lorong tembus cahaya yang mengerikan.<br />

Jaringan labirin itu tampak dihiasi lembaran plastik<br />

tembus cahaya yang digantung pada untaian kabel-kabel kaku.<br />

Lantainya sebetulnya semu—hanya berupa es beku yang<br />

ditutupi dengan karpet bergaris-garis dari karet agar tidak<br />

licin ketika ditapaki. Mereka melewati ruang tamu utama dan<br />

kemudian beberapa tempat tidur serta toilet kimia.<br />

Untungnya, udara di dalam habisphere itu hangat, walau<br />

bercampur dengan aroma pengap yang biasa muncul ketika<br />

sekelompok orang berada di dalam lingkungan yang sempit.<br />

Di suatu tempat terdengar sebuah generator berdengung.<br />

Tampaknya generator itu merupakan sumber tenaga listrik<br />

untuk menyalakan bola-bola lampu yang bergantungan di<br />

lorong itu.<br />

"Ms. Sexton," Ekstrom bergumam sambil mengantar<br />

Rachel dengan langkah cepat ke tujuan yang belum jelas.<br />

"Izinkan saya untuk berterus terang sejak awal." Nada suaranya<br />

menyampaikan ketidaksenangannya akan kedatangan<br />

Rachel ke tempatnya. "Anda ada di sini karena Presiden ingin<br />

104<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!