20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

37<br />

TITIK MUSLIHAT<br />

Rachel menatap pesawat terbang raksasa itu. Nama milker<br />

yang tidak terlalu sering terdengar bagi pesawat bergengsi ini<br />

adalah VC-25-A, walau seluruh dunia mengenali pesawat tersebut<br />

sebagai Air Force One.<br />

"Tampaknya pagi ini Anda akan diterima di pesawat Air<br />

Force One yang baru" ujar si pilot sambil menunjuk ke arah<br />

angka yang tertera pada sirip belakang pesawat tersebut.<br />

Rachel mengangguk tanpa sadar. Hanya sedikit orang<br />

Amerika yang tahu bahwa sebenarnya ada dua pesawat Air<br />

Force One yang digunakan. Ada dua pesawat yang identik dan<br />

dibuat khusus dari model 747-200-Bs. Pesawat yang satu memiliki<br />

nomor ekor 28000 dan yang satunya lagi 29000. Keduanya<br />

memiliki kecepatan terbang 600 mph dan telah dimodifikasi<br />

agar mampu mengisi bahan bakar sambil terbang, sehingga<br />

jelajah kedua pesawat tersebut menjadi tidak terbatas.<br />

Ketika PaveHawk mendarat di landasan pacu di samping<br />

pesawat kepresidenan itu, barulah Rachel mengerti mengapa<br />

Air Force One disebut sebagai "rumah portabel yang menguntungkan"<br />

bagi panglima tertinggi negeri ini. Penampilan<br />

pesawat itu saja sudah membuat Rachel merasa terintimidasi.<br />

Ketika Presiden terbang ke luar negeri untuk bertemu dengan<br />

berbagai kepala negara, demi keamanan dia sering<br />

meminta agar pertemuan itu berlangsung di landasan pacu<br />

tempat pesawat jet tersebut mendarat. Walau alasannya<br />

adalah demi keamanan, tentu saja alasan lainnya adalah untuk<br />

mendapatkan keuntungan negosiasi melalui penampilan<br />

pesawat itu sendiri yang intimidatif. Kunjungan ke dalam Air<br />

Force One jauh lebih menakutkan daripada kunjungan ke<br />

Gedung Putih. Di sana terdapat huruf-huruf setinggi enam<br />

kaki yang tertulis di badan pesawat dan bertuliskan<br />

"UNITED STATES OF AMERICA." Seorang pe-rempuan<br />

anggota kabinet Inggris pernah menuduh Presiden Nixon<br />

"memamerkan kemaluannya di hadapannya" ketika sang<br />

presiden mengundangnya masuk ke dalam pesawat Air Force<br />

One. Semenjak itu, para awak pesawat sambil bergurau menjuluki<br />

pesawat tersebut dengan "BIG DICK."<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!