20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

ketika berada di bawah air, bahkan sebuah kapal selam kecil<br />

seperti kapal Triton berkapasitas satu orang yang selalu<br />

digunakan Tolland untuk menjelajah laut, dapat dengan mudah<br />

membawa meteorit tersebut dengan lengan pengangkutnya.<br />

Kapal selam itu mungkin mendekati samudra, menyelam<br />

ke bagian bawah dataran es, dan mengebor ke atas menembus<br />

es. Kemudian, kapal selam itu bisa menggunakan lengan pengangkut<br />

yang lebih panjang atau balon yang berisi udara untuk<br />

mengangkat meteorit itu ke atas. Begitu meteorit itu sudah<br />

ada di tempatnya, air laut yang masuk ke atas hingga ke terowongan<br />

di belakang meteorit itu akan mulai membeku. Begitu<br />

terowongan tersebut sudah cukup tertutup untuk menyangga<br />

meteorit itu, kapal selam tersebut dapat menarik kembali<br />

lengannya dan menghilang dan membiarkan alam menutup<br />

sisa terowongan itu dan menghapus semua jejak <strong>muslihat</strong> tadi.<br />

"Tetapi mengapal" tanya Rachel sambil mengambil kertas<br />

cetakan itu dari tangan Tolland dan mengamatinya.<br />

"Mengapa mereka lakukan itu? Kauyakin GPR itu bekerja<br />

dengan benar?"<br />

"Tentu saja, aku yakin! <strong>Dan</strong> hasil cetakan itu dapat<br />

dengan sempurna menjelaskan keberadaan makhluk bersel<br />

satu itu di dalam air!" jawab Norah.<br />

Tolland harus mengakui, logika Norah masuk akal walaupun<br />

menakutkan. Dinoflagelata bercahaya itu mungkin saja<br />

telah mengikuti naluri mereka dan berenang ke atas memasuki<br />

terowongan meteorit, lalu terperangkap tepat di bawah meteorit<br />

dan membeku di dalam es. Kemudian, ketika Norah<br />

memanaskan meteorit itu, es yang tepat berada di bawah batu<br />

itu mencair sehingga membebaskan plankton-plankton itu.<br />

Sekali lagi, mereka berenang ke atas, dan kali ini mereka mencapai<br />

permukaan air di dalam habisphere. Tetapi mereka<br />

akhirnya mati karena kekurangan air asin.<br />

"Ini gila!" teriak Corky. "NASA memiliki meteorit dengan<br />

fosil serangga ruang angkasa di dalamnya. Mengapa mereka<br />

harus repot-repot merekayasa tempat di mana mereka menemukannya?<br />

Mengapa mereka mau bersusah payah menguburkannya<br />

di bawah lapisan es?"<br />

264<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!