20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

Kapalnya berada dua belas mil dari pantai, pikir Rachel<br />

sambil merasa merinding.<br />

Si pilot mengetik koordinat itu ke dalam sistem navigasinya.<br />

Kemudian, dia duduk dengan lebih baik dan mengarahkan<br />

pesawatnya. Helikopter tersebut melaju ke depan lalu<br />

membelok ke arah tenggara.<br />

Ketika bukir pasir di pantai New Jersey menghilang di<br />

bawah pesawat, Rachel mengalihkan matanya dari kegelapan<br />

laut yang terhampar di bawahnya. Walau dia ketakutan karena<br />

berada di atas air lagi, dia mencoba untuk tenang karena<br />

tahu dirinya sedang bersama dengan seorang lelaki yang telah<br />

berteman dengan lautan sepanjang hidupnya. Tolland duduk<br />

rapat di samping Rachel di dalam kabin pesawat yang sempit<br />

ini, pinggul dan bahunya menyentuh tubuh Rachel. Tetapi,<br />

keduanya tidak berusaha memperbaiki posisi duduk mereka<br />

masing-masing.<br />

"Aku tahu seharusnya aku tidak boleh mengatakan ini,"<br />

tiba-tiba si pilot memutar tubuhnya, seolah siap meledak karena<br />

gembira, "tetapi kau pasti Michael Tolland. Aku harus<br />

berkata, kami sudah menyaksikanmu di televisi sepanjang<br />

malam! Meteorit itu! Itu betul-betul luar biasa! Kau pasti merasa<br />

begitu kagum!"<br />

Tolland mengangguk dengan sabar. "Sampai-sampai aku<br />

tidak dapat berkata-kata."<br />

"Film dokumenter tersebut sangat fantastis! Kautahu, berbagai<br />

jaringan televisi memutarnya berulang-ulang. Malam<br />

ini tidak satu pilot jaga pun yang mau terbang karena semua<br />

ingin terus menonton televisi. Tetapi ketika diundi dengan<br />

mengambil segenggam sedotan plastik, aku mencabut sedotan<br />

terpendek! <strong>Dan</strong> di sinilah aku sekarang! Tetapi kalau mereka<br />

tahu aku menerbangkan siapa—"<br />

"Kami sangat berterima kasih kaumau menerbangkan<br />

kami," sela Rachel, "tetapi kau harus merahasiakan keberadaan<br />

kami. Tidak seorang pun boleh tahu kami ada di sini."<br />

498<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!