20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DAN BROWN<br />

Corky menggerutu. "Kelihatannya seperti tornado di<br />

bawah air.<br />

"Prinsipnya sama. Lautan biasanya lebih dingin dan lebih<br />

padat di dekat dasarnya, tetapi yang terjadi di sini sebaliknya.<br />

Air di kedalaman dipanaskan dan menjadi lebih ringan, sehingga<br />

dia naik ke permukaan. Sementara itu permukaan air<br />

lebih berat, sehingga mengalir ke bawah dalam pusaran yang<br />

besar untuk mengisi kekosongan itu. Kau mengalami arus<br />

seperti pada saluran pembuangan di lautan. Ini adalah pusaran<br />

air yang besar sekali."<br />

"Lalu benjolan besar di dasar laut itu apa?" tanya Corky<br />

sambil menunjuk ke bagian dataran yang luas di dasar laut di<br />

mana sebuah gundukan berbentuk kubah, menonjol seperti<br />

gelembung. Sementara pusaran itu tepat berputar di atasnya.<br />

"Tonjolan itu disebut kubah magma," jelas Tolland. "Di<br />

situlah magma mendesak ke atas dari dasar lautan."<br />

528<br />

Corky mengangguk. "Seperti jerawat besar."<br />

"Bisa dikatakan begitu."<br />

"<strong>Dan</strong> jika meletus?"<br />

Tolland mengerutkan keningnya, dan mengingat kejadian<br />

megaplume yang hebat pada 1986 di Juan de Fuca Ridge. Saat<br />

itu magma seberat ribuan ton dengan suhu 1.200 derajat<br />

Celsius meledak di dasar lautan secara bersamaan, sehingga<br />

memperbesar intensitas megaplume seketika itu juga. Arus di<br />

permukaan laut menguat ketika pusaran air tersebut meluas<br />

dengan cepat ke atas. Apa yang terjadi berikutnya adalah<br />

sesuatu yang Tolland tidak ingin ceritakan kepada Rachel dan<br />

Corky malam ini.<br />

"Kubah-kubah magma di Samudra Atlantik tidak meletus,"<br />

kata Tolland. "Air dingin yang berputar di atas gundukan<br />

itu tetap dingin sehingga mengeraskan kulit bumi, dan<br />

menjaga magma tetap aman berada di bawah lapisan tebal dari<br />

bebatuan. Akhirnya lava di bawah itu menjadi dingin, dan<br />

pusaran itu berhenti. Megaplume biasanya tidak berbahaya."<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!