20.07.2013 Views

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

Dan_Brown_titik_muslihat_final

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DAN BROWN<br />

adalah orang yang paling tepat untuk memberikan<br />

pengarahan ini dan kebetulan kau masih memiliki hubungan<br />

darah dengan seseorang yang ingin menendang stafku keluar<br />

dari Gedung Putih pada pemerintahannya nanti. Kau memiliki<br />

kredibilitas yang lebih tinggi dalam hal ini."<br />

180<br />

"Anda seharusnya bekerja di bidang penjualan."<br />

"Aku memang bekerja di bidang itu. Sama seperti ayahmu.<br />

<strong>Dan</strong> sejujurnya, aku ingin menyelesaikannya sekarang."<br />

Presiden melepaskannya kacamatanya dan menatap ke mata<br />

Rachel. Rachel dapat merasakan kekuatan ayahnya di dalam<br />

diri Presiden. "Aku sedang meminta bantuanmu, Rachel, dan<br />

juga karena aku percaya ini adalah bagian dari pekerjaanmu.<br />

Jadi, bagaimana? Ya atau tidak? Maukah kau memberikan<br />

pengarahan singkat pada para stafku tentang hal ini?"<br />

Rachel merasa terjebak di dalam kotak metal PSC yang<br />

kecil itu. Benar-benar permintaan yang sulit untuk ditolak. Walau<br />

dari jarak tiga ribu mil, Rachel dapat merasakan kekuatan<br />

tekad Presiden yang menekannya melalui layar video. Dia<br />

juga tahu ini betul-betul merupakan permintaan yang masuk<br />

akal, tidak penting apakah dia menyukainya atau tidak.<br />

"Saya punya persyaratan," kata Rachel.<br />

Herney mengangkat alisnya. "Apa itu?"<br />

"Saya akan bertemu dengan staf Anda secara pribadi dan<br />

tertutup. Tidak ada wartawan. Ini pengarahan singkat yang<br />

tertutup, bukan merupakan dukungan publik."<br />

"Aku berjanji. Pertemuanmu sudah disiapkan di tempat<br />

yang sangat tertutup."<br />

Rachel mendesah. "Baiklah kalau begitu."<br />

Presiden berseri-seri. "Bagus sekali."<br />

Rachel melihat jam tangannya dan kaget ketika melihat<br />

waktu sudah menunjukkan pukul empat lebih sedikit. "Tunggu<br />

sebentar," katanya bingung, "jika Anda ingin siaran konferensi<br />

pers berlangsung pada pukul delapan malam, kita tidak<br />

punya waktu. Sekalipun Anda mengirimkan pesawat yang<br />

Ilyas Mak’s eBooks Collection

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!