Novel_Bingkai Batas

Jam dinding yang di belikan ibuku di pasar desa,
desa tetangga itu menunjukan jam 22.28. Belakangan ini
pikiranku tidak bisa fokus. Aku mulai takut apakah ini
akibat pengaruh ketika aku kesetanan melahap lemang
dan paha ayam, kesetanan makan seperti para dedemit
penunggu mantera ritual betikeun pengusir tikus.
Atau. Bisa jadi aku terserang kesapo atau kena
teguran makluk halus seperti yang dipercayai oleh
banyak orang di kampungku. Mereka masih sangat
percaya secara gaib, padi dan tikus dikendalikan peri
perempuan. Tanda-tanda terserang kesapo ini biasanya
dimulai dengan demam dan suhu tubuh semakin panas.
Beberapa kali aku raba. Suhu tubuhku normal.
Aku cenderung suka menyendiri dan imajinasiku
semakin liar. Terutama dengan sosok yang berlainan
jenis. Aku tidak tahu dengan apa yang terjadi pada dada
sebelah kiriku. Seperti ada yang sedang bergejolak. Apa
lagi ketika aku ketemu dengan teman sekolahku.
Namanya Dewa. Dia teman sekelas dan masih ada
hubungan keluarga denganku jika di hitung dari garis
keluarga bapakku.
108